PENERAPAN MANAJEMEN ASET IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI TALANG WILAYAH KERJA UPT PENGAIRAN AMBULU (Studi Kasus Saluran Primer Mandigo; Saluran Sekunder Mandigo; dan Saluran Sekunder Pontang)
Abstract
Jumlah asset wilayah kajian pemelitian 96 aset irigasi. 17 aset bangunan
utama, 62 aset bangunan pelengkap, dan 17 Aset saluran. Hasil penelitian
diperoleh kondisi aset irigasi, 56 aset dalam kondisi baik dan 24 aset dalam
kondisi rusak ringan. nilai keberfungsian aset irigasi 50 aset berfungsi baik dan 29
aset kurang berfungsi. Sedangkan kondisi saluran irigasi 4 saluran dalam kondisi
baik, 6 saluran dalam kondisi rusak ringan, dan 7 saluran dalam kondisi rusak
berat. Nilai keberfungsian saluran, semua saluran wilayah kajian kurang
berfungsi. Hasil dari nilai kondisi dan fungsi maka ditentukan rangking prioritas.
Menggunakan persamaan = 0,35 + , 0,65
,
.
Hasil penetapan rangking prioritas diuji menggunakan Mann Whitney
dengan taraf signifikan sebesar 0,05. Pengambilan keputusan menggunakan
hipotesis H0 ditolak apabila Zhitung < -Z tabel. Hasil pengujian menunjukkan semua
saluran menunjukkan bahwa nomor rangking tidak sama atau berbeda. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi nomor rangking prioritas yaitu luas baku
sawah, efisiensi penyaluran, kerapatan bangunan atau saluran, dan indeks
tanaman. Sehingga faktor tersebut perlu dipertimbangkan dalam menentukan
ranking prioritas dalam kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi.