Show simple item record

dc.contributor.advisorWIDODO, Suhardjo
dc.contributor.advisorSOESANTO, Boedi
dc.contributor.advisorWAHYUNINGSIH, Sri
dc.contributor.authorHIDAYATURRAHMAN, Dani
dc.date.accessioned2016-08-01T03:04:49Z
dc.date.available2016-08-01T03:04:49Z
dc.date.issued2016-08-01
dc.identifier.nimNIM981710201026
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/75547
dc.description.abstractTeknik pertanaman Aeroponik merupakan sistem pertanaman modern yang paling sedikit diterapl: an oleh pekebun dunia, hal ini dikarenakan sistem tersebut masih relatif bare. Secara harfiah, aeroponik berarti bercocok tanam di udara. Perbedaannya dengan bercocok tanam biasa (yang sudah lama diketahui menumbuhkan batang dan dawn di udara), pada aeroponik akar juga dibiarkan tumbuh menggantung di udara. Pupuk dan mineral dicampur dan dilarutkan dengan menggunakan air yang kemudian dengan desain irigasi bertekanan tersebut, air disemprotkan ke tanaman dalam bentuk kabut sehingga kebutuhan tanaman akan nutrisi tercukupi. Sehingga penekanannya adalah pada sistem irigasinya. Tanaman Sawi merupakan tanaman yang memiliki daya penyesuaian yang luas terhadap berbagai keadaan lingkungan tumbuh, mudah dalam pemeliharaannya dan relatif murah dalam penyediaan biaya usaha taninya. Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk menentukan efisiensi sistem irigasi aeroponik pada tanaman Sawi, menentukan keseragaman pemberian air pada sistem irigasi aeroponik pada tanaman Sawi, menentukan kecukupan pemberian air irigasi aeroponik pada tanaman Sawi dan untuk menentukan efisiensi tenaga listrik yang digunakan untuk sistem irigasi aeroponik. Pembuatan dan uji coba model sistem irigasi aeroponik dilakukan mulai bulan Juli sampai dengan September 2002 dan pengambilan data dilakukan pada bulan September 2002 di gedung workshop Universitas Jember. Analisa data yang digunakan rumus-rumus kecukupan irigasi yang dinyatakan sebagai efisiensi storage (Es), koefisien keseragaman Christiansen (Cu), distribusi keseragaman (DU), efisiensi irigasi (Ei), efisiensi reservoir (Er), efisiensi penyaluran (Ec), efisiensi pemakaian air (Ea), dan efisiensi tenaga listrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kecukupan irigasi pada sistem aeroponik sebesar 87, 416 %. t iniuk nilai keseragaman dengan metode koefisien keseragaman Christiansen sebesar 94,684 % dan nilai distribusi keseragamannya adalah sebesar 84, 804 %. Hasil efisiensi irigasi aeroponik untuk tanaman Sawi adalah sebesar 77,879 % dengan efisiensi reservoir sebesar 94,039 %, efisiensi penyaluran sebesar 94,246 % dan efisiensi pemakaian air oleh tanaman sebesar 87,416 • Sedangkan nilai efisiensi tenaga listrik yang digunakan adalah sebesar 53,874 %.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries981710201026;
dc.subjectSISTEM IRIGASI AEROPONIKen_US
dc.subjectTANAMAN SAWIen_US
dc.titleUJI DESAIN SISTEM IRIGASI AEROPONIK PADA TANAMAN SAWI (Brassica Juncea)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record