dc.description.abstract | Komoditas kopi sebagai bahan baku utama industri kopi bubuk dalam era
perdagangan bebas. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga kualitas biji
kopi yaitu pengupasan kopi pasca panen. Proses pengupasan buah kopi dengan
menggunakan mesin pengupas masih menyebabkan terjadinya kerusakan mekanis
pada biji. Selain mengurangi penampilan fisik juga mengurangi nilai ekonomis
dari biji kopi. Tingkat kerusakan dipengaruhi oleh kadar air bahan, ukuran buah
kopi, jumlah pemasukan dan pengaruh kecepatan putaran mesin (PPM).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik biji kopi robusta
akibat pengupasan mesin pulper tipe double silinder dan membandingkan dengan
pengupasan manual serta menentukan kinerja mesin pengupas sehingga dapat
memberikan kriteria hasil pengupasan yang terbaik. Hasil perhitungan dari sifat
fisik biji kopi yang menggunakan mesin pulper tipe double silinder dan dengan
pengupasan secara manual diperoleh bentuk biji kopi hasil pengupasan dengan
mesin pulper tipe double silinder yang dihasilkan yaitu berbentuk eliptikal,
abovat, oblong, oblat, dan ovat. Sedangkan bentuk biji kopi hasil pengupasan
manual yang dihasilkan yaitu eliptikal, oblong, abovat dan ovat.
Biji kopi hasil pengupasan mesin pulper memiliki kadar air, volume,
roundness dan spherisitas yang lebih besar daripada biji kopi hasil pengupasan
manual. Biji kopi hasil pengupasan mesin pulper memiliki bulk density dan luas
permukaan lebih besar daripada biji kopi hasil pengupasan manual. Perhitungan
untuk kapasitas pengupasan pada putaran mesin 2200 PPM dan 2400 PPM dengan
bukaan feeding rate tiga perempat memiliki kapasitas yang lebih besar daripada
dengan bukaan feeding rate setengah. Waktu pengupasan dipengaruhi oleh bukaan
feeding rate karena semakin besar bukaan feeding rate suatu mesin maka proses
pengolahan akan semakin cepat. | en_US |