dc.description.abstract | Kopi merupakan minuman atau bahan penyegar yang banyak dikonsumsi
bagi masyarakat Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
memberikan nilai tambah bagi produk kopi adalah dengan melakukan proses
pengolahan sekunder, yaitu pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk dan
mengetahui karakteristik bubuk kopi. Kopi yang umumnya masih diproduksi
dalam bentuk biji OC dapat dilakukan diversifikasi olahan biji kopi, yakni dengan
pembuatan bubuk kopi dan mengetahui karakteristiknya. Penelitian ini bertujuan
menetukan hubungan kondisi penyangraian terhadap karakteristik mutu bubuk
kopi hasil penyangraian dan menentukan kondisi optimal biji kopi untuk
memperoleh bubuk kopi yang terbaik. Parameter karakteristik bubuk kopi
diantaranya yaitu: warna, kadar air, viskositas, densitas partikel dan indeks
kelarutan. Biji kopi yang digunakan yaitu biji kopi jenis robusta yang dihasilkan
oleh petani rakyat. Hasil peneltian menunjukkan bahwa proses pembuatan bubuk
kopi adalah roasting (variabel suhu (T) dan waktu (t)), tempering dan
pembubukan. Pengaruh variabel penyangraiana suhu dan waktu terhadap
karakteristik bubuk kopi warna, kadar air, viskositas, dan indeks kelarutan
menunjukkan nilai berbanding terbalik. Nilai densitas partikel berbanding lurus
dengan variabel suhu dan waktu penyangraian. Berdasarkan hasil nilai
organoleptik bubuk kopi, produk yang mendekati kontrol yaitu bubuk kopi hasil
penyangraian dengan kondisi optimal. Kopi bubuk yang terbaik dihasilkan dari
kondisi optimal penyangraian yaitu pada suhu penyangraian 160ºC dan lama
waktu penyangraian 35 menit. | en_US |