STUDI ANALISIS ALIRAN ENERGI PADA PENGOLAHAN KOPI SEMI BASAH
Abstract
Analisis energi pada pengolahan kopi semi basah bertujuan menghitung
nilai energi yang digunakan dalam tiap tahap di dalam suatu sistem secara
keseluruhan. Perubahan pengolahan ke cara yang lebih baik akan mempengaruhi
konsumsi energi yang dibutuhkan pada pengolahan. Analisis energi digunakan
untuk memahami dan memperbaiki bagaimana, dimana dan kapan energi
digunakan secara efisien dan efektif terutama energi dalam bentuk listrik dan
bahan bakar yang akan digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan
kebijakan. Fakta di lapangan, studi analisis energi pada pengolahan kopi semi
basah belum pernah dilakukan, maka perlu dilakukan penelitian untuk
menyelesaikan permasalahan berapa nilai input energi pada pengolahan kopi semi
basah, menghitung perbandingan energi pada pengolahan dengan menggunakan
bahan bakar yang berbeda dan menghitung rasio energi dalam suatu unit
pengolahan kopi semi basah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan nilai
konsumsi energi pada proses pengolahan kopi semi basah (1), untuk mengetahui
perbandingan input energi pada pengolahan kopi semi basah dengan
mengggunakan bahan bakar yang berbeda (2), untuk mengetahui energi rasio
pengolahan kopi semi basah (3). Pendekatan analisis yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah menghitung jumlah energi yang dibutuhkan dari beberapa
sumber energi (energi biologis, energi langsung dan embodied energy) dari
kegiatan pasca panen mulai dari penerimaan bahan baku sampai pada sortasi biji
kopi bersasan (OC) yang dihitung berdasarkan kebutuhan energi rata-rata per ton
kopi berasan.
Hasil penelitian ini adalah energi input rata-rata dalam pengolahan kopi
semi basah adalah 93.649,4 MJ/ton dengan konsumsi energi terbesar pada
embodied energy dari bangunan produksi sebesar 89.760 MJ/ton. Jumlah input
energi pada proses pegupasan buah dan pencucian dengan menggunakan biodiesel
lebih kecil dari pada pengolahan dengan bahan bakar solar. Rasio energi pada
pengolahan kopi semi basah sebesar 0,3 yang berarti kebutuhan energi lebih besar
dari pada energi yang dapat dihasilkan dari biji kopi, maka perlu adanya intensif
penggunaan energi pada pengolahannya.