dc.description.abstract | Produksi jamur tiram di Indonesia sangat berpotensi untuk dikembangkan
sebagai bahan pangan. Mengingat jamur tiram sangat mudah rusak terutama dalam
bentuk segar barang hanya tahan 1-2 hari saja. Karenanya perlu dilakukan
pengolahan lebih lanjut untuk memperpanjang umur simpan dan meningkatkan nilai ekonomisnya. Berbagai alternatif pengolahan telah dilahukan. di antaranya adalah
pengalengan, penyimpanan pada suhu rendah dan pengeringan. Pengeringan banyak
diminani karena selain biaya lebih murah, jamur lebih awet dan produk ini juga
mempunyai kemarnpuan rehidrasi yang besar. sifat- sifat jamur tiram kering yang
diinginkan oleh konsumen diantaranya berwarna putih, mudah direhidrasi dan umur
simpan lebih lama. Untuk mendapakan sifat tersebut, dalam penelitian dilakukan blansir uap dan digunakan larutan Na2S2SO5 sebagai bahan rendaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh lama blansir uap dan lama perendaman dalam Na2S2SO5 terhadap sifar-sifat jamur
kering serta menentukan kombinasi perlakuan yang tepat untuk menghasilkan jamur keri ng dengan sifat- sifat yang diinginkan oleh konsumen. | en_US |