Show simple item record

dc.contributor.advisorNovijanto, Noer
dc.contributor.advisorKuswardhani, Nita
dc.contributor.authorWIYONO, Rokhmad Sigit
dc.date.accessioned2016-06-03T02:26:19Z
dc.date.available2016-06-03T02:26:19Z
dc.date.issued2016-06-03
dc.identifier.nim001710101122
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/74495
dc.description.abstractKopi merupakan salah satu komoditi ekspor non-migas yang utama setelah kayu dan karet. Ekspor kopi ini menyumbangkan cukup besar devisa negara. Salah satu faktor penghambat terpenting untuk meningkatkan nilai ekspor di era globalisasi ini adalah faktor mutu kopi. Mutu sangat berkaitan dengan proses pengolahannya, dalam prakteknya pengolahan kopi arabika ini dilakukan secara basah. Metode ini perlu mendapat perhatian yang serius karena kerumitannya dan membutuhkan biaya lebih tinggi daripada pengolahan secara kering. Salah satu metode pengendalian mutu proses dengan statistik sering menjadi pilihan, karena lebih murah, mudah, cepat dan akurat adalah Statistical Process Control (SPC). Statistik Kendali Proses atau SPC mencakup pengukuran dan evaluasi terhadap variasi dalam sebuah proses, dan usaha-usaha yang telah dibuat untuk membatasi atau "mengontrol" variasi tersebut. SPC juga sangat fleksibel dalam menganalisis proses apa saja, termasuk proses pengolahan secara basah kopi arabika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keluaran mutu pada setiap tahap proses pengolahan biji kopi arabika. Mengetahui kemampuan proses berdasarkan kapabilitas proses (Cp) untuk proses-proses yang berada dalam statistik kendali mutu. Serta mengetahui apakah proses sudah sesuai dengan standar yang ditentukan oleh perusahaan. Penelitian ini menggunakan data skunder tahun produksi 2003 kebun Kalisat/Jampit. Data tersebut dianalisa secara berurutan dengan bagan kendali x untuk data variabel dan bagan kendali p untuk data atribut. Sedangkan kapabilitas proses ditentukan dengan nilai Cp. Dari hasil analisis dan pembahasan diketahui secara keseluruhan bahwa proses pengolahan secara basah kopi arabika di PT Perkebunan Nusantara XII kebun Kalisat/Jampit dalam batas kendali mutu. Sedangkan kapabilitas proses (Cp) setiap tahapan proses bervariasi. Untuk Cp > 1,33 terjadi pada tahapan proses hulling dan sortasi biji, maka kapabilitas proses sangat baik. Untuk 1,00 S Cp :5 1,33 terjadi pada tahapan proses pulping dan jemuran untuk kadar air, maka kapabilitas proses baik Dan Cp < 1,00 terjadi pada tahapan proses sortasi glondong, fermentasi, pencucian, dan pengeringan. Maka kapabilitas proses rendah, sehingga periu ditingkatkan performansinya melalui perbaikan proses. Dari dua indikasi diatas maka tahapan proses pengolahan secara basah kopi arabika di PT Perkebunan Nusantara XII kebun Kalisat/Jampit sudah sesuai dengan standar yang ditentukan oleh perusahaan. Namun untuk menghasilkan produk yang lebih baik, maka perlu ditingkatkan kapabilitas proses (Cp ),khususnya pada tahapan proses yang memiliki Cp lebih kecil dari 1.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectStatistical process control (SPC)en_US
dc.subjectKopi Arabikaen_US
dc.subjectPengolahan basahen_US
dc.titlePenerapan statistical process control (SPC) pada pengolahan secara basah kopi Arabika (Studi kasus di PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) kebun Kalisat/Jampit)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record