dc.description.abstract | Ubi kayu termasuk kelompok umbi-umbian dan merupakan komoditas
pertanian yang tumbuh subur di Indonesia. Produksi ubi kayu cukup tinggi,
namun kurang begitu banyak dimanfaatkan. Produksinya pada tahun 2001 sebesar
17.054,6 ribu ton. Sebagai komoditi yang banyak mengandung karbohidrat
masyarakat telah memanfaatkan ubi kayu tersebut untuk memenuhi kebutuhan
pangannya, antara lain dibuat menjadi gaplek; tiwul, keripik, tape, getuk dan
sebagainya.
Berdasarkan hal tersebut di atas dan untuk memperdayakan pangan Iokal maka perlu suatu upaya untuk memanfaatkan ubi kayu secara optimal dengan
mengolahnya menjadi produk-produk lain sehingga dapat menarnbah daya guna
ubi kayu, salah satu jenis produk tersebut adalah flake. Pengolahan ubi kayu
menjadi flake merupakan salah satu upaya penganekaragaman pangan. Flake yang
terbuat dari ubi kayu memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, namun
kandungan proteinnya rendah. Oleh karena itu perlu ditambahkan bahan lain yang
kaya akan protein, yaitu koro-koroan. Koro-koroan harganya murah dan banyak
tcrsedia.
Penetitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan jumlah koro
terhadap sifat fisik dan sensorik flake ubi kayu dan mengetahui jenis dan jumlah
koro yang tepat untuk menghasilkan flake ubi kayu dengan sifat-si!at fisik dan sensorik yang baik. | en_US |