dc.description.abstract | Adanya masalah kekurangan protein di Indonesia dapat diatasi dengan
penganekaragaman bahan pangan surnber protein. Salah satu sumber protein
tcrscbut adalah protein nabati yang bisa didapat dari kacang, kedelai, dll. Kedelai
misalnya dapat dibuat sebagai bahan dasar tempe, tahu, dll. Pada pengolahan tahu,
dihasilkan ampas tahu sebagai produk samping yang temyata masih berpotensi,
misalnya sebagai bahan baku pembuatan tempe. Tempe dari ampas tabu yang
beredar di pasaran biasanya berteksturr sangat lunak dan rapuh. Sehingga dalam
pembuatannya sering ditambahkant bahan lain untuk memperbaiki tekstumya.
seperti : katul, tepung gapfek, dll. Dalam penelitian ini penulis mencoba membuat
tempe ampas tahu dengan penambahan tepung beras dengan alasan komposisi
t.epung beras yang mungkin berpengaruh terhadap sifat-sifat tempe yang dihasilkan.
Permasalahan yang ada adalah belum diketahuinya seberapa besar pengaruh
penambahan tepung beras terhadap sifat-sifat tempe yang dihasilkan.
Pcnnasalahan dibatasi pada satu faktor perlakuan, yaitu variasi penambahan
tepung beras yang lalu di lakukan pengamatan terhadap sifat fisik dan sensorik
tempe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jurnlah penambahan
tepung beras terhadap sifat fisik dan sensorik tempe ampas tahu serta untuk
mengetahui jumlah penambahan tepung beras yang tepat sehingga dihasilkan
tempe ampas tahu dengan sifat -sifat yang baik dan disukai.
Dalam penclitian ini digunakan bahan dasar ampas tahu dan bahan-bahan
penunjang seperti: ragi tempe dan tepung beras ·Rose Brand' .Peralatan yang
digunakan adalah kain saring. tampah, pengukus, neraca analisis, oven, incubator,
penetrometer. Colour Reader dan kamera. Rancangan percobaan yang digunakan
adalah Rancangan Acak Kellompok (RAK) dengan satu laktor perlakuan yaitu
varias jurnlah penamhalmn tepung beras sebcsar 0, 2, 4, 6 dan 8 b"l' yang diulang sebanyak tiga kali | en_US |