dc.description.abstract | Biji nangka merupakan bahan pangan lokal potensial. Berdasarkan
komposisi kimia penyusunnya, terutama karbohidrat, biji nangka memiliki potensi
yang dapat diolah menjadi bahan setengah jadi berupa tepung. Dalam pengolahan
biji nangka menjadi tepung masih memiliki sifat fungsional yang rendah. Cara
untuk meningkatkan sifat fumgsional tepung yaitu fermentasi. Tujuan dari
penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik tepung biji nangka yang
difermentasi oleh Lactobacillus plantarum dengan perlakuan lama fermentasi.
Penelitian ini dilakukan dua tahap, yaitu pembuatan starter L. plantarum
dan produksi tepung biji nangka terfermentasi. Parameter pengamatan yang
dilakukan meliputi derajat keasaman/pH cairan fermentasi, derajat putih, total
asam, suhu gelatinisasi, WHC, OHC, identifikasi gugus fungsi dengan FTIR,
profil gelatinisasi tepung, pertumbuhan mikroba dengan TPC, dan identifikasi
senyawa rafinosa dengan HPLC.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 1 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor yang digunakan yaitu lama fermentasi
8 jam, 16 jam, 24 jam, dan 32 jam dengan fermentasi 0 jam sebagai kontrol.
Kombinasi perlakuan tersebut diulang sebanyak 3 kali.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung biji nangka dengan perlakuan
lama fermentasi memiliki karakteristik yang berbeda. Karakteristik cairan
fermentasi biji nangka untuk nilai pH dan populasi BAL masing-masing adalah
4,7-5,0 dan 3,63x106-9,70x108 cfu/ml. Karakteristik tepung biji nangka
terfermentasi oleh L. plantarum dengan perlakuan lama fermentasi masing-masing
berkisar antara: untuk derajat putih 87,8-90, WHC 1,79-2,19%, OHC 1,59-1,83%
, suhu gelatinisasi 65-71oC, total asam 0,1751-0,272%, profil gelatinisasi untuk
nilai PV 1757-2340 cP, MV 1071-1590 cP, BD 686-750 cP, FV 1394-2412 cP,
SB 323-822 cP, PT 88-88,90 oC, peak time 5,13-5,40 menit, gugus fungsi pada
pita serapan 3300-3500 cm-1 (O-H), 2900 cm-1 (C-O), 1500-1800 cm-1 (C=O), dan
1000-1200 cm-1 (C-O-C), dan total rafinosa berkisar 281,57-168,94 μg/g. | en_US |