Show simple item record

dc.contributor.advisorDewi, Anita
dc.contributor.advisorHartanti, Ragil Ismi
dc.contributor.authorFebrianto, Ahmad Aris
dc.date.accessioned2016-01-28T04:31:31Z
dc.date.available2016-01-28T04:31:31Z
dc.date.issued2016-01-28
dc.identifier.nim102110101119
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72734
dc.description.abstractPengelasan adalah penyambungan dua bahan atau lebih yang didasarkan pada prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi penyatuan bagian bahan yang disambung. Proses pengelasan menghasilkan sisa kegiatan berupa debu asap las (welding fume) dan gas karbon monoksida yang merupakan bahan kimia yang berdampak negatif pada kesehatan paru. Penyakit paru akibat kerja di Indonesia mencapai angka yang cukup tinggi. Gangguan faal paru di pengaruhi oleh beberapa faktor risiko seperti umur, lama paparan, masa kerja, merokok, status gizi, penggunaan APD, iklim kerja (suhu dan kelembaban), debu asap las (welding fume) dan karbon monoksida. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis debu asap las (welding fume) dan gas karbon monoksida dengan gangguan faal paru pada pekerja las. Penelitian ini dilakukan di 5 bengkel di Kelurahan Ngagel Kecamatan Wonokromo Kota Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Responden pada penelitian ini sebanyak 36 pekerja. dengan rincian 19 pekerja pada bengkel A, 2 pekerja pada bengkel B, 6 pekerja pada bengkel C, 3 pekerja pada bengkel D, 6 pekerja pada bengkel E. Pengukuran kadar debu dilakukan pada 5 titik pada tiap bengkel. Kadar debu asap las (welding fume) didapat dari hasil pengukuran dengan menggunakan High Volume Dust Sampler, dan gas karbon monoksida diukur dengan CO monitor. Gangguan faal paru diketahui dengan hasil pengukuran faal paru pekerja menggunakan spirometri, karakteristik individu (umur, lama paparan, masa kerja, kebiasaan merokok, status gizi, kebiasaan menggunakan APD) di dapatkan dari hasil kuesioner dan wawancara. sedangkan iklim kerja didapat dari hasil pengukuran suhu dan kelembaban menggunakan termohigrometer/heat stress. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji asosiasi spearman dengan α sebesar 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik individu, yaitu umur dengan gangguan faal paru (p = 0,015) berarti umur berpengaruh terhadap terjadinya gangguan faal paru seseorang. Lama paparan memiliki hubungan yang signifikan dengan gangguan faal paru (p = 0,006), bahwa lama paparan setiap pekerja berpengaruh terhadap gangguan faal paru. Masa kerja mempunyai hubungan yang signifikan dengan gangguan faal paru (p = 0,009), semakin lama masa kerja sangat berpengaruh terhadap gangguan faal paru. Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok dengan gangguan faal paru (p = 0,006) dan jumlah konsumsi rokok dengan gangguan faal paru (p = 0,000), bahwa orang yang memiliki kebiasaan merokok memiliki risiko lebih besar terkena gangguan faal paru dan diperburuk dengan jumlah konsumsi rokok yang banyak akan semakin rentan terkena gangguan faal paru. Terdapat hubungan yang signifikan antara paparan debu asap las (welding fume) dengan gangguan faal paru (p = 0,027). Gangguan faal paru dapat terjadi akibat paparan debu asap las (welding fume) yang berkelanjutan dan di tambah lama paparan serta masa kerja yang lama akan meningkatkan risiko terkena gangguan faal paru. Variabel status gizi, karbon monoksida, suhu udara serta kelembaban tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan gangguan faal paru. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan pekerja untuk mengurangi jam kerja untuk mengurangi paparan debu asap las (welding fume) dan mengurangi kebiasaan merokok atau bahkan berhenti merokok. Bagi pemilik bengkel lebih memberikan waktu kerja yang tidak lebih dari 8 jam per hari pekerja serta menyediakan APD yang sesuai. Bagi pemerintah lebih melakukan pengawasanen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPAPARAN DEBU ASAP LASen_US
dc.subjectGAS KARBON MONOKSIDAen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA PAPARAN DEBU ASAP LAS (WELDING FUME) DAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO) DENGAN GANGGUAN FAAL PARU PADA PEKERJA BENGKEL LAS (Studi di Kelurahan Ngagel Kecamatan Wonokromo Kota Surabaya)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record