dc.description.abstract | Hasil samping pengolahan vco secara kering menghasilkan ampas kelapa,
ampas kelapa mengandung cukup tinggi protein sebesar 11,35% dan serat yaitu5,72% dan
juga gula. Pada penelitian ini ampas kelapa dibuat konsentrat untuk campuran minuman
seperti kopi yang diberi nama madu kelapa.
Produksi konsentrat madu kelapa hasil
ektraksi dari ampas kelapa secara enzimatis ini menggunakan enzim selulase.
Enzim selulase akan mendegradasi dan mengubah selulosa menjadi gula
sederhana serta membebaskan protein dan lemak yang tersisa setelah ekstraksi.
Pada dinding sel terdapat polisakarida larut air seperti galaktomanan dan manan
yang terrelease dan berperanan sebagai serat makanan. Enzim selulase
memerlukan pH dan suhu yang cocok untuk aktifitas optimal dalam mengurai
selulosa menjadi gula sederhana
Penelitian ini dilaksanakan dalam 1 tahapan,
Penelitian ini menggunakan
formulasi pH dan suhu dalam pembuatan konsentratnya. Selanjutnya dilakukan analisa
fisiko- kimia serta organoleptik. Dari data penelitian disusun dalam tabel-tabel,
diklasifikasikan, dan digambarkan dalam grafik kemudian di interpretasikan.
dengan
parameter rendemen (Gravimetri), kelarutan dalam air, kadar protein (Kjedhal),
kadar lemak (Soxhlet), , total padatan terlarut (Hand Refraktometer), serat kasar
(Ekstraksi), kadar gula total, daya emulsi.
Pengolahan data analisa menggunakan metode rancangan acak kelompok
2 faktorial. Data hasil penelitian kemudian dianalisa dengan sidik ragam dan
dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test).
Hasil penelitian menunjukkan madu kelapa instan terbaik pada perlakuan
A3B3 (pH 6 dan suhu 70
0
C) sebagai perlakuan terbaik. Konsentrat Madu kelapa yang
dihasilkan meliputi kadar protein 9,6%, rendemen 19,74%, Serat 3,603%, kelarutan
dalam air 89,0%, kadar gula total 7,25%, kadar lemak 1,268%, daya emulsi 356,6
/gram protein, total padatan terlarut 7,57%. | en_US |