EVALUASI PENGATURAN TATA LETAK PERALATAN PROSES PENGOLAHAN KOPI BUBUK (Studi Kasus Industri Hilir di PTPN XII Jember)
Abstract
Kopi di Indonesia menjadi salah satu komoditi yang menjadi sorotan karena
di pandang memiliki potensi yang besar. Namun demikian, sebagian besar produksi
kopi Indonesia masih ditujukan untuk eksport dalam bentuk biji kering. PTPN XII
merupakan salah satu perusahaan perkebunan negara yang memegang peranan
penting dalam pembudidayaan tanaman kopi. Seiring dengan berkembangnya zaman,
tuntutan untuk membentuk kualitas kopi yang lebih baikpun lebih besar. Diperlukan
langkah-langkah untuk menekan biaya produksi tanpa harus menurunkan kualitas
produk. Arus material dalam proses produksi mempunyai peranan besar dalam
aktivitas produksi. Aliran bahan yang kurang baik akan menimbulkan
ketidaklancaran dalam proses pemindahan bahan.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengevaluasi tata letak peralatan dan
aliran bahan yang ada di Bagian Industri Hilir PTPN XII Jalan Gajah Mada 249
Jember serta memberikan alternatif tata letak peralatan dan aliran bahan yang ideal.
Simulasi dilakukan menggunakan bantuan software DSSPOM dengan metode
analisis lokasi, sehingga diperoleh alternatif pemindahan tata letak dan aliran bahan
dengan nilai konstanta transportation cost (beban transportasi) yang lebih kecil dari
sebelumnya.
Pada proses produksi di Bagian Industri Hilir PTPN XII Jalan Gajah Mada
249 Jember, terdapat 26 aktivitas, yaitu 5 aktivitas operasi, 13 aktivitas pemindahan,
3 aktivitas pemeriksaaan, 4 aktivitas penyimpanan dan 1 aktivitas penundaan
(menunggu). Nilai konstanta transportation cost (beban transportasi) awal 37.807,31
ix
x
dan waktu tempuh 777,38 detik. Terdapat dua jenis alternatif pemindahan departemen
yang disimulasikan, yaitu alternatif pemindahan tanpa membuat lokasi baru, dan
alternatif pemindahan dengan membuat lokasi baru. Pada alternatif pemindahan tanpa
membuat lokasi baru terdapat tiga alternatif yaitu alternatif I, alternatif II dan
alternatif III dengan nilai Transportation Cost (beban transportasi) 33.500,63
(alternatif I) ; 33.174,27 (alternatif II); dan 33.730,24 (alternatif III). Waktu tempuh
sebesar 761,44 detik (alternatif I) ; 768,38 detik (alternatif II); dan 769,38 detik
(alternatif III).
Pada alternatif pemindahan dengan membuat lokasi baru, terdapat beberapa
departemen dengan lokasi baru yaitu departemen penyimpanan biji kopi kering (Dep
1) dari lokasi lama (Loc1) menuju lokasi baru (Lab uji), departemen pencampuran
bubuk kopi (Dep 11) dari lokasi lama (Loc 11), menuju lokasi baru yang terletak di
antara Loc 10 dan Loc 12, departemen penyimpanan bubuk kopi kemasan (Dep 13)
dari lokasi lama (Loc 13) menuju lokasi awal departemen penyimpanan biji kopi
kering (Loc 1). Dengan nilai konstanta Transportation Cost (beban transportasi)
sebesar 29.739,98 dan waktu tempuh 758,39 detik.
Alternatif tata letak yang ideal menurut hasil simulasi adalah alternatif
pemindahan departemen dengan membuat lokasi baru, karena memiliki nilai
konstanta Transportation Cost (beban transportasi) terkecil dan waktu tempuh
tersingkat. Serta mampu mengurangi jumlah singgungan aliran bahan yang menjadi
permasalahan tata letak awal.