dc.description.abstract | Pembelajaran merupakan suatu proses belajar dan mengajar antara siswa
dengan guru yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini
juga berlangsung di MTs Negeri Kencong, namun tujuan untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa kurang tercapai.
Data hasil observasi awal, didapatkan aktivitas belajar fisika siswa kelas
VII-A MTs Negeri Kencong masih rendah. Hal ini ditunjukkan dari hasil
observasi dan wawancara dengan guru pengajar yang telah dilakukan, dapat
diketahui terdapat 44,8% siswa yang aktif memperhatikan penjelasan guru; 38,5%
siswa aktif bertanya; dan 41,6% siswa yang aktif menjawab pertanyaan. Selain
rendahnya aktifitas belajar, hasil belajar siswa kelas VII-A juga masih rendah. Hal
ini dapat ditunjukkan dari nilai hasil ulangan harian, dari 32 siswa terdapat 34,3%
atau 11 siswa yang mendapatkan nilai ≥70 yang dinyatakan tuntas belajar dan
terdapat 65,6% atau 21 siswa mendapatkan nilai < 70 dan dinyatakan tidak tuntas
belajar.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan perbaikan melalui penerapan
model make a match (mencari pasangan) dengan metode demonstrasi dalam
proses pembelajaran. Model make a match (mencari pasangan) merupakan salah
satu teknik dalam model pembelajaran cooperative learning yang memberi
kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan orang lain. Dalam
penerapannya, model pembelajaran make a match (mencari pasangan)
menggunakan kartu sebagai media untuk mengatur pola interaksi siswa dalam
kelompok belajar. Penerapan model ini dipadukan dengan metode demonstrasi
agar siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah disampaikan. Tujuan
dari penelitian ini diantaranya (1) meningkatkan aktivitas belajar fisika siswa
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe make a match (mencari pasangan)
dengan metode demonstsrasi pada siswa Kelas VII-A MTs Negeri Kencong, (2)
meningkatkan ketuntasan hasil belajar fisika siswa menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe make a match (mencari pasangan) dengan metode demonstrasi
pada siswa Kelas VII-A MTs Negeri Kencong.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sehingga subyek
penelitiannya adalah siswa kelas VII-A MTs Negeri Kencong tahun ajaran
2011/2012 yang dimulai tanggal 07 November 2011 sampai dengan 24 November
2011. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi,
observasi, wawancara, dan tes. Data yang didapatkan adalah skor aktivitas siswa
beserta guru, ketuntasan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran yakni
pada pra-siklus, siklus I, dan siklus II.
Aktivitas belajar siswa yang diamati pada penelitian ini meliputi aktivitas
memperhatikan penjelasan guru, mengerjakan soal, bertanya, dan bekerja
kelompok telah mengalami peningkatan dari pra-siklus ke siklus I dan siklus II.
Dari hasil analisis diperoleh aktivitas belajar siswa pada pra-siklus sebesar 21,5%
dan mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 70,3%. Pada siklus II aktivitas
belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 78,8%. Ketuntasan hasil belajar
siswa juga mengalami peningkatan. Pada pra-siklus ketuntasan hasil belajar siswa
sebesar 62,5%. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa mengalami
peningkatan menjadi 81,25% dan pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa
menjadi 87,5%.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan
ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II secara
keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami peningkatan. Dari hasil di atas
menunjukkan model make a match (mencari pasangan) dengan metode
demonstrasi dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran yang membuat siswa
lebih aktif dan lebih memahami konsep dalam pembelajaran. | en_US |