dc.description.abstract | Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu hidup bersama orang lain,
membutuhkan orang lain dan perilakunya juga selalu menunjukkan hubungan dengan
orang lain. Secara instingtif manusia akan berhubungan satu dengan yang lain.
Perkembangan kemampuan sosial anak dimulai pada masa prasekolah sampai akhir
sekolah ditandai dengan meluasnya lingkungan sosial anak. Sekolah memberikan
pengaruh yang sangat penting bagi anak terutama untuk perkembangan sosialnya,
namun demikian masih ada orang tua yang merasa bahwa sekolah belum bisa
menjawab kebutuhan pendidikan untuk anaknya, sehingga mereka memilih untuk
melakukan homeschooling. Di sisi lain masih terdapat kekhawatiran terhadap
kelemahan homeschooling, dimana anak-anak yang belajar di homeschooling kurang
berinteraksi dengan teman sebaya dari berbagai status sosial yang dapat memberikan
pengalaman berharga untuk belajar hidup di masyarakat. Padahal interaksi sosial
dengan teman merupakan bagian yang penting bagi kehidupan anak-anak yang akan
mempengaruhi kehidupan dewasanya di kemudian hari.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kecerdasan sosial anak
dapat berkembang melalui metode pembelajaran karyawisata di homeschooling
komunitas Sekolah Dolan, Merjosari Kabupaten Malang yang melibatkan anak-anak
usia prasekolah (3-6 tahun), orang tua serta pamong belajar sebagai informan kunci
dan kepala sekolah sebagai informan pendukung. Data diperoleh menggunakan
wawancara, observasi dan dokumentasi yang disusun dengan pendekatan deskriptif
kualitatif, dengan jenis studi kasus. Analisis data menggunakan model interaktif
9
Milles dan Hubberman yang disajikan dalam bentuk tabel chek dan prosentase yang
kemudian dikualifikasikan.
Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan karyawisata anak dapat
memperoleh pengalaman belajar langsung di lingkungan nyata (teori belajar
konstruktivisme), sesuai dengan konsep belajar learning by experience. Metode
pembelajaran karyawisata dapat mengembangkan kecerdasan sosial anak, yang
ditandai dengan indikator menjalin hubungan, kerjasama, empati dan mengatasi
masalah. Pembelajaran yang turut melibatkan orang tua dalam pelaksanaannya
menjadikan anak dapat menerima pelajaran secara penuh baik di rumah dan di
sekolah. Interaksi yang dilakukan saat berkaryawisata tidak hanya dengan teman
sebaya dalam satu komunitas, melainkan juga bergabung dengan sekolah lain dan
orang-orang sekitar yang dijumpai saat berkaryawisata. | en_US |