dc.description.abstract | Buah tomat merupakan salah satu produk hortikultura yang mempunyai
prospek pemasaran yang cerah. Potensi pasar buah tomat juga dapat dilihat dari
harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga membuka
peluang lebih besar terhadap serapan pasar. Peningkatan jumlah penduduk,
pendidikan, kesadaran gizi dan meningkatkannya pendapatan masyarakat juga
akan meningkatkan kebutuhan buah tomat.
Penanganan pasca panen memegang peranan penting dalam penentuan
mutu buah tomat. Pada kenyataannya dalam kegiatan sortasi dan pemutuan buah
tomat dilakukan secara manual, sehingga menghasilkan produk yang kurang
seragam. Karena hasil sortasi manual yang kurang memuaskan, maka diperlukan
suatu metode untuk mensortasi dan mengelompokkan tomat dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut, diperlukan suatu metode non-destruktif yang dapat
membantu dalam penentuan sifat fisik buah tomat. Pengolahan citra merupakan
salah satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah:
mengidentifikasi perbedaan variabel mutu citra buah tomat hijau dan tomat merah,
selanjutnya mengidentifikasi variabel mutu citra yang memiliki hubungan dengan
berat, tingkat kekerasan dan total padatan terlarut buah tomat hijau dan tomat
merah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pendugaan
sifat fisik dan kimia buah tomat tanpa merusak buah.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel buah tomat
(Lycopersium escuslentum Mill) varietas bonanza yang didapatkan dari Desa
Jambewangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sampel buah tomat diambil
citranya menggunakan kamera CCD. Citra buah tomat diolah untuk mendapatkan
enam variabel mutu citra yaitu area, panjang, diameter, indeks warna r, g, b menggunakan program pengolahan citra. Sampel buah tomat kemudian diukur
sifat fisik dan kimia menggunakan timbangan digital O’hauss pioneer,
penetrometer dan refraktometer untuk mendapatkan data mengenai berat, tingkat
kekerasan dan total padatan terlarut (TPT).
Nilai variabel mutu citra yang dihasilkan dan data sifat fisik dan kimia
buah tomat yang telah diukur kemudian dianalisis menggunakan korelasi moment
pearson dan juga koefisien determinasi untuk mencari keeratan hubungan
keduanya. Hubungan keduanya juga digambarkan dalam grafik untuk melihat
pola yang terjadi. Analisis statistik juga dilakukan untuk melihat perbedaan tomat
hijau dan tomat merah berdasarkan variabel mutu citra. Analisis statistik yang
digunakan meliputi rata-rata, standar deviasi, Q1, Q2, Q3, minimal dan maksimal
kemudian digambarkan dalam grafik boxplot.
Perbedaan variabel mutu citra yang dapat mengidentifikasi buah tomat
berdasarkan umur panen diantaranya area, panjang, diameter, indeks green dan
indeks blue. Sedangkan hubungan variabel mutu citra dengan sifat fisik buah
tomat diantaranya berat dengan area memiliki keeratan hubungan sangat kuat
dengan koefisien determinasi (R²) tomat hijau dan tomat merah sebesar 0,903;
0,930. Panjang dan diameter memiliki keeratan hubungan kuat dengan koefisien
determinasi (R²) tomat hijau dan tomat merah sebesar 0,747; 0,687; 0,675; 0,719.
Sedangkan indeks warna r, g, b memiliki hubungan sangat rendah dengan
koefisien determinasi (R²) tomat hijau dan tomat merah sebesar 0,002; 0,000,
0,053; 0,022; 0,086; 0,024. Tingkat kekerasan area, panjang, diameter, indeks
warna r, g, b memiliki keeratan hubungan sangat rendah dengan koefisien
determinasi (R²) tomat hijau dan tomat merah sebesar 0,05; 0,060; 0,022; 0,106;
0,082; 0,006; 0,150; 0,031; 0,384; 0,015; 0,347; 0,007. TPT dengan area, panjang
diameter, indeks warna r, g, b memiliki keeratan hubungan yang sangat rendah
dengan R² tomat hijau dan tomat merah sebesar 0,020; 0,069; 0,187; 0,039; 0,005;
0,010; 0,040; 0,017; 0,050; 0,032; 0,035; 0,050. | en_US |