dc.description.abstract | Setiap masyarakat membutuhkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, salah satu caranya dengan memiliki pekerjaan. Banyak masyarakat yang
sudah memiliki pekerjaan, namun masih ada pekerja yang dalam melaksanakan
pekerjaannya masih kurang maksimal. Sehingga perlu adanya program yang nantinya
dapat membantu masyarakat dalam menambah pegetahuan dan keterampilan yang
dimiliki. Oleh karena itu, Pemerintah melalui UPT-PK Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Bondowoso melaksanakan program pelatihan kerja yang
ditujukan kepada angkatan kerja baik yang sudah bekerja tetapi masih mencari kerja
ataupun yang belum bekerja yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat.
Dalam penelitian ini peneliti memilih untuk meneliti hasil dari pelaksanaan pelatihan
kerja yang dilaksankan pada tahun 2010 Karena menurut peneliti pelatihan ini sudah
berlangsung selama 4 tahun, maka pasti sudah menimbulkan dampak atau
perkembangan dari peserta pelatihan.
Adapun Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi
penelitian di 5 desa yaitu, di Desa Tumpeng Kecamatan Wonosari, Desa Sumber
Kemuning dan Desa Kalianyar Kecamatan Tamanan, Desa Koncer Darul Aman
Kecamatan Tenggarang dan Desa Mandiro Kecamatan Tegal Ampel Kabupaten
Bondowoso. Teknik penentuan informan yaitu dengan menggunakan purposive
sampling. Teknik analisis data menggunakan model interaksi Miles dan Hubberman.
Teknik keabsahan data menggunakan peningkatan ketekunan dalam penelitian dan
triangulasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti maka dapat disimpulkan
sebagai berikut: dari segi efektifitas, para peserta sudah memiliki keterampilan yang
sudah didapatkan selama mengikuti program pelatihan dan dampak yang dialami
peserta pelatihan tidak semuanya membuka usaha sesuai dengan pelatihan yang
diikuti. Dari segi Adequacy (kecukupan), dampak dari mengikuti pelatihan kerja ada
yang memuaskan kebutuhan dan kesempatan peserta untuk berkembang dalam
bidang yang ditekuni dalam bentuk penghasilan dan bisa juga untuk dijadikan
konsumsi pribadi dan ada yang tidak karena, mereka tidak memiliki modal untuk
memulainya dalam bentuk uang dan juga mengalami kesulitan dalam memasarkan
barang yang sudah mereka hasilkan. Dari segi Equity (kesamaan atau perataan),
dampak pelatihan kerja mengalami ketidaksamaan atau perataan atas dampak yang
diterima oleh peserta pelatihan kerja. Dari segi Responsiveness (responsivitas),
Pelatihan ini mampu memuaskan kebutuhan dalam hal memberikan pengetahuan dan
pengalaman baru, namun ada peserta pelatihan yang kurang mengalami kepuasaan
dalam hal penghasilan setelah mengikuti pelatihan tersebut. Dari segi
Appropriateness (ketepatan atau kelayakan), Pelatihan kerja yang diterima oleh
peserta telah tepat sasaran. dimana mereka adalah perwakilan dari desa yang dapat
diberdayakan terlebih mereka sudah memiliki keterampilan dasar. Dari segi
kelayakan yang diterima oleh peserta berbeda – beda. Ada yang masih ada yang
menekuni usaha yang mereka geluti, ada yang kembali ke pekerjaan awal, ada yang
mampu berinovasi sehingga mampu membuat produk baru dan ada juga yang
memanfaatkan produk yang mereka hasilkan untuk dikonsumsi secara pribadi.
Adapun kendala – kendala yang mereka alami sebagai dampak mengikuti
pelatihan kerja yaitu, pertama masalah peralatan yang tidak semua memperoleh
bantuan peralatan dan walaupun memperoleh alat, alatnya kurang berfungsi dengan
baik. Kedua adalah masalah modal, karena modal yang mereka peroleh tergantung
pada pesanan atau menyesuaikan harga bahan baku. Kendala terakhir adalah cara
memasarkan barang yang telah dihasilkan. Dilihat dari beberapa peserta, mereka
mengalami kesulitan dalam memasarkan barang. | en_US |