dc.description.abstract | Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang diandalkan
pemerintah kabupaten Lumajang. Desa Bago merupakan desa penghasil pasir
dengan jumlah pekerja sebanyak 300 orang dengan bekerja secara bergiliran dan
sesuai dengan jumlah truk yang datang ke lokasi penambangan. Pekerja menambang
dengan peralatan sederhana salah satunya cangkul dan sekop. Proses kerja pada
penambangan pasir ada tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap
eksploitasi/penggalian, dan tahap pengangkutan dengan masing masing tahap
memiliki risiko yang dapat merugikan keselamatan dan kesehatan pekerja.
Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan, pekerja pernah mengalami
terpeleset saat akan mengambil material pasir di sungai, terbawa arus sungai yang
tiba – tiba sangat deras, pusing karena terlalu banyak terpapar sinar matahari, 2
pekerja meninggal dunia. 1 pekerja meninggal dunia karena terseret dan terbawa
arus sungai yang sangat deras dan 1 lagi pekerja yang meninggal karena beban kerja
yang terlalu berat dan tidak tahan terhadap suhu yang terlalu tinggi. Tujuan
penelitian ini adalah mendeskripsikan analisis risiko keselamatan dan kesehatan
kerja di penambangan pasir rakyat Kabupaten Lumajang.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel yang dibutuhkan
sebanyak 67 orang yang merupakan sebagian dari jumlah seluruh pekerja yang ada
di penambangan tersebut. Penelitian ini berlokasi di penambangan pasir rakyat di
Desa Bago Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang. Data primer dalam penelitian
ini adalah data identitas responden, data persepsi potensi bahaya/risiko yang berada
dalam penambangan, data tentang probabilitas terjadinya risiko dalam laboratorium,
data tentang konsekuensi terjadinya risiko, penentuan kategori risiko, dan penentuan
usulan pengendalian risiko. Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik
wawancara dan observasi yang disertai panduan wawancara dan lembar observasi.
Kemudian data yang telah terkumpul dianalisis dengan metode deskriptif yang
membandingkan risiko keselamatan dan kesehatan kerja menggunakan standar
AS/NZS 4360:2004.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Gambaran lokasi penelitian berada
di Desa Bago Kecamatan Pasirian dengan luas wilayah yang diizinkan untuk
mengeksploitasi pasir golongan C adalah 5Ha. 2) Risiko yang ada pada
penambangan pasir meliputi terbawa arus sungai, terkena kutu air, terpeleset,
terjatuh, kaki terkena batu yang tajam, terkena sekop, terkena senggrong, pusing,
sakit perut, masuk angin, kelelahan, sakit pada pinggang dan punggung, terpeleset,
terjatuh, kaki terkena batu yang tajam, terkena sekop, terkena senggrong, dan kutu
air. 3) Risiko yang paling banyak dialami pekerja terdapat dalam tahap
eksploitasi/penggalian meliputi risiko terbawa arus sungai, terkena kutu air,
terpeleset, terjatuh, kaki terkena batu yang tajam, terkena sekop, terkena senggrong,
terpapar suhu yang terlalu panas atau dingin, kelelahan, sakit pada pinggang dan
punggung. 4) Risiko yang ada pada saat musim hujan meliputi terbawa arus sungai,
terpeleset, terjatuh, kaki terkena batu yang tajam, terkena sekop, terkena senggrong,
dan kutu air. 5) Tingkat kemungkinan (likelihood) tertinggi adalah hampir pasti
(tingkat A) meliputi sakit pada pinggang, dan sakit pada punggung. Sedangkan
konsekuensi (consequency) tertinggi adalah major (tingkat 4) meliputi risiko
terbawa arus sungai. Peringkat risiko tertinggi atau extreme risk terdiri dari risiko
terbawa arus sungai. 6) Risiko yang tergolong dalam kategori generally
unacceptable adalah risiko yang masuk dalam kategori extreme risk dan high risk. 7)
Upaya pengendalian yang dilakukan berupa eliminasi, isolasi, pengendalian
administratif, penggunaan APD, dan human control. Saran yang dapat diberikan
yaitu menyediakan peralatan keselamatan seperti pertolongan pertama pada
kecelakaan, menyelenggarakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja. | en_US |