dc.description.abstract | Desa Sumberjo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember merupakan desa
penghasil kubis tertinggi di Kabupaten Jember. Desa Sumberjo memiliki hasil
produksi yang sangat baik sehingga diminati oleh banyak konsumen. Penelitian
mengenai pemasaran kubis dan strategi pengembangan usahatani kubis di Desa
Sumberjo perlu dilakukan, mengingat tanaman kubis merupakan tanaman sayuran
yang apabila tidak segera dipasarkan akan mudah rusak, dan tanaman kubis
sendiri memiliki prospek yang menguntungkan sehingga perlu adanya strategi
pengembangan. Harga jual kubis ditentukan oleh pedagang dan petani hanya
sebagai penerima harga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) saluran-saluran pemasaran
kubis yang berada di Desa Sumberjo; (2) mengetahui efisiensi saluran pemasaran
kubis di Desa Sumberjo; (3) mengetahui strategi pengembangan usahatani kubis
di Desa Sumberjo. Untuk menentukan daerah peneilitian menggunakan Purposive
method. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dan analitik.
Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
Porposive Sampling, Proporsionate Random Sampling dan Snowball Sampling.
Porposive Sampling digunakan untuk pengambilan sempel kelompok tani yaitu
lima kelompok tani, dan Proporsionate Random Sampling digunakan untuk
menentukan jumlah responden. Snowball Sampling digunakan untuk menentukan
lembaga pemasaran Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan analisis Margin Pemasaran dan Anlisis SWOT.
Berdasarkan hasil dari penelitian menunjukan bahwa (1) saluran
pemasaran kubis di Desa Sumberjo terdapat tiga macam saluran pemasaran, yaitu
saluran pemasaran satu tingkat (Petani → Tengkulak → Konsumen), saluran
pemasaran dua tingkat (Petani → Tengkulak → Pengecer → Konsumen), dan
saluran pemasaran tiga tingkat (Petani → Tengkulak → Pedagang Besar →
Pengecer → Konsumen); (2) Saluran pemasaran yang paling efisien yaitu saluran
pemasaran satu tingkat; (3) Strategi yang perlu dilakukan yaitu penggunaan lahan
secara optimal, menjaga dan meningkatkan kualitas produk, memperbesar skala
skala produksi, menekan adanya biaya produksi seminimal mungkin,
meningkatkan informasi pasar, penggunaan bibit unggul, menjaga tanaman
secara intensif agar terhindar dari serangan opt, memperkuat posisi tawar, perlu
adanya pembinaan untuk memaksimalkan produksi kubis, menyediakan lembaga
infomasi pasar, menyediakan lembaga keuangan atau koprasi | en_US |