Show simple item record

dc.contributor.authorDerie Kusuma BudiNingrum
dc.date.accessioned2013-12-09T03:28:25Z
dc.date.available2013-12-09T03:28:25Z
dc.date.issued2013-12-09
dc.identifier.nimNIM081510501081
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6549
dc.description.abstractPadi sebagai komoditas tanaman pangan utama di Indonesia, terbukti mengalami peningkatan kebutuhan padi dari tahun ke tahun. Tetapi peningkatan kebutuhan padi tidak diikuti dengan peningkatan produksi. Hal ini disebabkan produktivitas padi yang masih rendah jika dibandingkan dengan potensi produksinya. Penyebab lain adalah penyempitan lahan, adanya alih fungsi lahan dan semakin meluasnya lahan kritis. Salah satu contoh lahan kritis tersebut adalah lahan bekas industri batu bata. Bagian top soil dengan kedalaman sekitar 1 meter pada lahan tesebut digunakan sebagai bahan pembuatan batu bata merah sehingga menyebabkan lahan menjadi tidak subur secara fisik, kimia dan biologis. Salah satu cara untuk memperbaiki lahan tersebut yaitu dengan memanfaatkan limbah abu sekam yang dihasilkan industri tersebut. Abu sekam tersebut mengandung silikon dan unsur – unsur lain yang dibutuhkan tanaman padi. Silikon dapat menaikkan produksi hasil tanaman karena silikon mampu memperbaiki sifat fisik tanaman dan berpengaruh terhadap kelarutan P dalam tanah. Pengaruh silikon yang lain adalah dapat meningkatkan ketahanan mantel/lapisan kulit benih, mengurangi kerentanan benih terhadap kerusakan mekanik. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dosis terbaik perlakuan pemberian ekstrak sekam (yang mengandung silikon tinggi) dan nitrogen terhadap daya simpan benih padi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis terbaik pemberian ekstak sekam dan terhadap daya simpan benih padi. Penelitian ini dilaksanakan di daerah Patrang Jember pada 5 Juni 2012 sampai 28 Agustus 2012 sedangkan pengujian mutu benih dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Jember pada 18 September 2012. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang diulang tiga kali. Perlakuan terdiri dari 2 faktor, yaitu dosis ekstrak sekam dan dosis pupuk N. Faktor I adalah dosis ekstrak sekam (S) dengan kandungan abu viii sekam dan pupuk zeolit dimana abu sekam dengan zeolit memiliki perbandingan 6,6:1, yang terdiri dari empat taraf yaitu: 0 g ekstrak sekam/pot, 5 g ekstrak sekam/pot, 10 g ekstrak sekam/pot, 15 g ekstrak sekam/pot. Faktor II dosis pupuk (N) yang terdiri dari tiga taraf yaitu: kontrol (1,6 g pupuk urea/pot atau 0 % / tidak dilakukan pengurangan N). 1,2 g pupuk urea/pot atau 25%, 0,8 g pupuk urea/pot atau 50%. Data yang diperoleh sebagai perlakuan RAK diuji dengan Analisis Varian dengan menggunakan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) 5 % atau pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi ekstrak sekam dengan pengurangan nitrogen berpengaruh sangat nyata terhadap parameter daya kecambah, indeks kecepatan kecambah dan keserempakan berkecambah tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap kadar air benih. Perlakuan abu sekam dan pupuk zeolit dengan dosis 10 gram/pot serta pemberian pupuk nitogen 1,2 gram/pot atau pengurangan pupuk nitogen 25% merupakan perlakuan terbaik dalam semua parameter. Pada penyimpanan di inkubator dengan suhu 40 ix 0 C selama 3 hari dengan penyimpanan hari ke – 1 merupakan waktu yang paling baik terhadap mutu benih padi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081510501081;
dc.subjectbenih padi, silikon, nitrogen.en_US
dc.titlePENGARUH EKSTRAK SEKAM DAN NITROGEN TERHADAP DAYA SIMPAN BENIH PADI (Effect of Husk Extract and Nitrogen On The Seed Storage Quality)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record