PROFIL SIFAT FISIK KEDELAI ( PERENDAMAN PERENDAMAN PERENDAMA
Abstract
Kedelai dianggap penting karena memiliki kandungan protein yang
cukup tinggi. Kebutuhan kedelai di Indonesia setiap tahunnya ±2.300.000 ton biji
kering, akan tetapi kemampuan produksi dalam negeri baru mampu memenuhi
sebanyak 851.286 ton atau 37,01 % dari kebutuhan, sehingga perlu dilakukan
pengembangan kedelai varietas baru. Salah satu kedelai varietas baru yang
memiliki keunggulan adalah kedelai varietas Baluran. Kedelai varietas Baluran
mulai dibudidayakan dibeberapa wilayah di Jawa Timur. Perbedaan kondisi
geografis lokasi penanaman mengakibatkan adanya perbedaan sifat fisik suatu
komoditi, sehingga sifat fisik kedelai varietas Baluran yang ditanam dibeberapa
lokasi ini tentunya memiliki beberapa perbedaan dan ketika dilakukan
perendaman sifat fisiknya akan mengalami perubahan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui perbedaan dan perubahan sifat fisik kedelai varietas
Baluran selama proses perendaman serta menentukan model perubahan kadar air
yang paling tepat untuk memprediksi kadar airnya. Selain itu, dalam penelitian ini
juga dilakukan analisis pengaruh ketinggian lokasi penanaman terhadap sifat fisik
kedelai varietas Baluran.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga Juni 2014 di Laboratorium
Enjiniring Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kedelai varietas Baluran yang
diperoleh dari 3 tempat yang berbeda yaitu Lumajang, Banyuwangi, dan
Situbondo. Kedelai ini didapatkan dari Laboratorium Biologi Tanah, Fakultas
Pertanian Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap
viii
varietas Baluran berdasarkan ketinggiannya yang terdiri dari 3 lokasi yaitu
Lumajang
Berdasarkan uji ANOVA yang telah dilakukan, sifat fisik kedelai varietas
Baluran dari ketiga lokasi penanaman menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Sedangkan selama proses perendaman, biji kedelai varietas Baluran mengalami
berbagai perubahan sifat fisik. Pada awal proses perendaman perubahan terjadi
sangat cepat dan melambat pada akhir proses. Laju pindah massa air pada awal
proses perendaman, yaitu antara 27,465 – 63,722
/jam
dan pada akhir proses perendaman berhenti pada laju 0 mm
ix
3
/jam.
Model prediksi kadar air yang paling tepat digunakan untuk memprediksi
kadar air kedelai varietas Baluran ini adalah Model Modified Page. Model ini
memiliki nilai konstanta regresi
2
Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa ketinggian lokasi penanaman tidak
menunjukkan hasil korelasi yang signifikan terhadap parameter yang diukur, yaitu
meliputi massa dan dimensi. Sedangkan kadar air awal biji kedelai varietas
Baluran menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap parameter penelitian.
Hubungan yang ditunjukkan oleh ketinggian lokasi terhadap parameter adalah
berbanding terbalik, sedangkan hubungan yang ditunjukkan oleh kadar air awal
terhadap parameter adalah berbanding lurus.