Show simple item record

dc.contributor.authorA. Dian Reza Patria
dc.date.accessioned2015-04-21T10:23:21Z
dc.date.available2015-04-21T10:23:21Z
dc.date.issued2015-04-21
dc.identifier.nimNIM101710201027
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62385
dc.description.abstractBriket merupakan salah satu bentuk bahan bakar alternatif limbah organik. Limbah peternakan dan limbah pertanian merupakan contoh limbah yang belum dimanfaatkan secara optimal. Kotoran sapi salah satu contoh limbah peternakan yang memiliki nilai kalor sebesar 4063 kkal/kg dan dapat dijadikan arang dengan rendemen 33%, yang merupakan perbandingan hasil pirolisis dari limbah pertanian. Sekam padi merupakan limbah pertanian yang berasal dari lapisan keras kulit padi yang terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling berhubungan. Sekam dapat dikategorikan sebagai biomassa karena sekam dapat digunakan untuk bahan baku industri, pakan ternak, dan bahan bakar. Nilai kalor sekam adalah sebesar 3000 kkal/kg. Teknologi pembuatan briket adalah penerapan teknik densifikasi atau pemadatan melalui teknik pengempaan, dimana bahan yang akan dikempa (umumnya berupa butiran, serbuk, atau berukuran kecil dan tidak seragam) diubah menjadi bentuk dan ukuran tertentu yang bersifat padat. Teknologi pengempaan dan rangkaian proses yang digunakan ditentukan oleh jenis dan kondisi fisik (kadar air dan ukuran) bahan, dan jenis produk yang diinginkan (arang atau bukan, ukuran, bentuk, tingkat kepadatan). Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2014 sampai September 2014 di Laboratorium Alat dan Mesin Keteknikan Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kotoran sapi dan sekam padi yang di arangkan. Penelitian ini dilakukan dengan 5 variasi perbandingan bahan kotoran sapi dan arang sekam padi 20 : 80, 40 : 60, 50 : 50, 60 : 40 dan 80 : 20. Dilakukan pengempaan sebesar 119,43 g/cm 3 dan penambahan tepung tapioka 50 g sedangkan parameter yang digunakan untuk analisa ini adalah suhu yang dihasilkan dari berbagai variasi. Data hasil pengukuran di analisis menggunakan uji ANOVA 1 arah. Proses pembuatan briket dilakukan dengan cara pengempaan bahan kotoran sapi dan arang sekam padi. Pencampuran dengan perekat menggunakan larutan tepung tapioka dengan komposisi tepung tapioka dengan air adalah 1 : 15. Untuk pencetakan perlu disiapkan tabung besi sebagai tempat bahan yang akan dikempa. Selanjutnya bahan yang akan dikempa, dicampur dan dimasukkan kedalam tabung kemudian dikempa menggunakan alat pengempa hidrolis ditekan dengan tekanan yang sama pada setiap perlakuan sebesar 119,43 gr/cm bahan yang telah dikempa dikeringkan dibawah terik matahari selama 48 jam. Berdasarkan hasil penelitian, nilai kadar setiap perlakuan untuk P 1 6,06%, P 2 6,15%, P 3 6,91%, P 4 7,03%, dan P 5 7,92%. Dari uji ANOVA menunjukkan bahwa nilai kadar air pada setiap perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Pengujian suhu briket yang dihasilkan pada setiap perlakuan dapat diketahui P 1 = 126,67 0 C ,P 2 = 124 0 viii C, P 3 = 123,33 0 C, P 4 = 115,33 0 C, dan P 5 C dan lama dari nyala briket ini adalah P 1 =126,7 menit, P 2 = 118,3 menit, P 3 = 100 menit, P 4 = 96,7 menit , dan P 5 96,7 menit. Kemampuan briket menaikkan suhu air dengan berat air 1000 gram pada setiap perlakuan adalah P 1 = 91,33 = 90,67 0 C , P 3 = 73 0 C, P 4 = 67,67 0 C , dan P 5 = 59, 33 0 C. Berdasarkan uji ANOVA pada setiap perlakuan menunjukkan terjadi perbedaan yang nyata. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya sekam didalam komposisi briket memiliki pengaruh yang besar terhadap nyala dan lama dari api briket tersebut. Rata – rata jumlah energi yang dihasilkan oleh briket pada setiap perlakuan adalah P 1 = 270,20 kJ, P 2 = 266 kJ, P 3 = 186,20 kJ, P 4 = 170,80 kJ, dan P 5 =135,80 kJ. Banyaknya kandungan karbon didalam sekam padi menyebabkan tingginya energi yang dihasilkan oleh briket Laju pembakaran merupakan kecepatan briket habis terbakar hingga menjadi abu. P 1 = 0,01015 g/s, P 2 = 0,01141 g/s, P 3 = 0,01336 g/s, P 4 = 0,01380 g/s, dan P 1 =0,01378 g/s. Dari hasil uji ANOVA nilai laju pembakaran tidak terjadi perbedaan yang nyata.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries101710201027;
dc.subjectUJI BAHAN BAKU PENYUSUN BRIKET MENGGUNAKAN KOTORAN SAPI DAN SEKAM PADI PADA PROSES DENSIFIKASIen_US
dc.titleUJI BAHAN BAKU PENYUSUN BRIKET MENGGUNAKAN KOTORAN SAPI DAN SEKAM PADI PADA PROSES DENSIFIKASIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record