Show simple item record

dc.contributor.authorAdib Firmansah
dc.date.accessioned2015-04-17T13:19:41Z
dc.date.available2015-04-17T13:19:41Z
dc.date.issued2015-04-17
dc.identifier.nimNIM092110101126
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62312
dc.description.abstractFotokeratitis adalah inflamasi pada kornea akibat cahaya, yang telah banyak diketahui adalah akibat sinar matahari atau sumber sinar ultraviolet buatan lainnya. Salah satu pekerjaan yang terkait dengan radiasi sinar ultraviolet dan berisiko tinggi menyebabkan fotokeratitis adalah pengelasan, khususnya las listrik. Hal itu disebabkan oleh sinar-sinar elektromagnetik yang dihasilkan selama proses pengelasan tersebut dan terkait dengan indra mata yaitu salah satunya sinar ultraviolet. Sinar ini dapat menembus alat pelindung diri sehingga mempengaruhi kesehatan mata pekerja. Radiasi sinar UV yang berasal dari bunga api pengelasan mengiritasi epitelium kornea superfisial, yang menyebabkan mitosis, menghasilkan fragmentasi inti sel, dan hilangnya lapisan epitelial. Respon inflamasi pun terjadi. Inflamasi kornea dengan lesi yang kecil biasa disebut keratitis. Keratitis dibarengi edema dan terhalangnya konjungtiva serta adanya bercak pada epitelium kornea yang dikenal sebagai superficial puncuate keratitis Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 30 responden dari jumlah populasi sebesar 41 pekerja di 8 bengkel ix las listrik. Pengambilan dan pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik wawancara dengan kuesioner, pengukuran besarnya radiasi sinar ultraviolet diukur menggunakan radiometer UV-B dan dokumentasi yang selanjutnya dianalisis untuk mencari adanya hubungan dengan menggunakan uji statistik chi Square untuk mengetahui adanya hubungan pada setiap variabel independen yang diduga memiliki hubungan dengan gejala fotokeratitis. Hasil dari penelitian menunjukkan variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan gejala fotokeratitis adalah masa kerja 2 , sedangkan hasil pengukuran radiasi sinar UV-B menggunakan APD yaitu sebesar 0,0002 mW/cm x 2 . Besarnya nilai radiasi tersebut mempengaruhi tinggginya gejala fotokeratitis yang dirasakan oleh pekerja las, dimana hampir tiga perempat pekerja las di Kecamatan Puger Kabupaten Jember, mengalami gejala fotokeratitis yaitu sebesar 16 responden Dengan hasil penelitian tersebut, diharapkan bagi pemilik bengkel las untuk lebih memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja bagi pekerjanya dan diharapkan adanya penyuluhan serta sosialisasi tentang kesehatan dan keselamatan kerja bagi industri informal, khususnya pada pengelasan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092110101126;
dc.subjectAnalisis Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Fotokeratitis pada Pekerja Las Listri di Kecamatan Puger Kabupaten Jemberen_US
dc.titleANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA FOTOKERATITIS PADA PEKERJA LAS LISTRIK DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record