ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA FOTOKERATITIS PADA PEKERJA LAS LISTRIK DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER
Abstract
Fotokeratitis adalah inflamasi pada kornea akibat cahaya, yang telah banyak
diketahui adalah akibat sinar matahari atau sumber sinar ultraviolet buatan lainnya.
Salah satu pekerjaan yang terkait dengan radiasi sinar ultraviolet dan berisiko tinggi
menyebabkan fotokeratitis adalah pengelasan, khususnya las listrik. Hal itu
disebabkan oleh sinar-sinar elektromagnetik yang dihasilkan selama proses
pengelasan tersebut dan terkait dengan indra mata yaitu salah satunya sinar
ultraviolet. Sinar ini dapat menembus alat pelindung diri sehingga mempengaruhi
kesehatan mata pekerja. Radiasi sinar UV yang berasal dari bunga api pengelasan
mengiritasi epitelium kornea superfisial, yang menyebabkan mitosis, menghasilkan
fragmentasi inti sel, dan hilangnya lapisan epitelial. Respon inflamasi pun terjadi.
Inflamasi kornea dengan lesi yang kecil biasa disebut keratitis. Keratitis dibarengi
edema dan terhalangnya konjungtiva serta adanya bercak pada epitelium kornea yang
dikenal sebagai superficial puncuate keratitis
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang
digunakan yaitu 30 responden dari jumlah populasi sebesar 41 pekerja di 8 bengkel
ix
las listrik. Pengambilan dan pengumpulan data dalam penelitian ini dengan
menggunakan teknik wawancara dengan kuesioner, pengukuran besarnya radiasi
sinar ultraviolet diukur menggunakan radiometer UV-B dan dokumentasi yang
selanjutnya dianalisis untuk mencari adanya hubungan dengan menggunakan uji
statistik chi Square untuk mengetahui adanya hubungan pada setiap variabel
independen yang diduga memiliki hubungan dengan gejala fotokeratitis.
Hasil dari penelitian menunjukkan variabel yang memiliki hubungan
signifikan dengan gejala fotokeratitis adalah masa kerja
2
, sedangkan hasil pengukuran radiasi sinar UV-B
menggunakan APD yaitu sebesar 0,0002 mW/cm
x
2
. Besarnya nilai radiasi tersebut
mempengaruhi tinggginya gejala fotokeratitis yang dirasakan oleh pekerja las,
dimana hampir tiga perempat pekerja las di Kecamatan Puger Kabupaten Jember,
mengalami gejala fotokeratitis yaitu sebesar 16 responden
Dengan hasil penelitian tersebut, diharapkan bagi pemilik bengkel las untuk
lebih memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja bagi pekerjanya dan
diharapkan adanya penyuluhan serta sosialisasi tentang kesehatan dan keselamatan
kerja bagi industri informal, khususnya pada pengelasan.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]