dc.description.abstract | Pelatihan menjahit level II merupakan salah satu program pendidikan
nonformal yang menyediakan keterampilan dalam bidang menjahit dengan
tingkatan kelulusan untuk pembuat pakaian yang mandiri. Namun, ada suatu
masalah yang peneliti temui bahwa masih ada peserta pelatihan yang belum mandiri
atau minder, mencontoh pekerjaan temannya bahkan menyepelehkan pekerjaan
mereka. Dengan demikian peneliti mengadakan penelitian dengan rumusan
masalah “adakah korelasi antara pelatihan menjahit level II dengan kemandirian
peserta pelatihan di Lembaga Keterampilan dan Pelatihan Ervina Jember”. Hal ini
bertujuan mengetahui korelasi antara pelatihan menjahit level II dengan
kemandirian peserta pelatihan di Lembaga Keterampilan dan Pelatihan Ervina
Jember sekaligus bermanfaat dalam pengembangan proses pelatihan selanjutnya.
Dalam rangka mencapai tujuan penelitian tersebut, maka peneliti meninjau secara
teoritis aspek pelatihan menjahit level II dan aspek kemandirian. Sesuai dengan
Standar Kompetensi Lulusan menjahit level II yang menjadikan peserta pelatihan
menjadi lebih mandiri terutama dalam hal membekali diri dengan keterampilan.
Hasil pemaparan teoritis tersebut selanjutnya ditinjau lebih dalam melalui
pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Metode pemilihan
tempat penelitian adalah metode purposive area yaitu pada Lembaga Keterampilan
dan Pelatihan. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan
Oktober 2014 sampai Fabruari 2015. Dalam jangka waktu tersebut, peneliti
menghimpun data dari responden dengan melalui responden peserta pelatihan
dengan jumlah 30 peserta yang ditentukan berdasarkan teknik populasi. Untuk
mengumpulkan data terkait dengan penelitian, peneliti menggunakan instrumen
angket, observasi dan dokumentasi. Khusus data primer dilakukan penyebaran
viii
angket untuk mengetahui pendapat mengenai pernyataan tentang yang diberikan
kepada responden penelitian, sedangkan data sekunder dilakukan proses observasi
dan dokumentasi. Selanjutnya, untuk analisis data menggunakan rumus korelasi
product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi pelatihan menjahit level II
dengan kemandirian peserta pelatihan sebesar 70% yang diketahui dari hasil
perhitungan diperoleh r
hitung
= 0,835. Berdasarkan perhitungan, diperoleh nilai
koefisien pada interval 0,716-0,848 hasil korelasi antar sub variabel yang
membuktikan bahwa terjadi hubungan antar sub valiabel yang dikategorikan tinggi.
Hal ini menandakan bahwa dengan berhasilnya memiliki keterampilan menjahit,
berarti peserta telah sadar bahwa pelatihan ini sesuai dengan minat mereka sehingga
semangat terpacu, berusaha lebih baik dan menjadikan diri lebih kreatif. Dalam
penelitian ini ditemukan sebesar 30% faktor lain yang mempengaruhi kemandirian
yaitu yaitu perbedaan inteligensi yang dimiliki masing-masing peserta, usia yang
terpaut jauh berbeda, jenis kelamin yang didominasi oleh perempuan sehingga
peserta laki-laki merasa minder, kebiasaan yang sering datang terlambat, tingkat
pendidikan rata-rata Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Atas yang tidak
terbekali keterampilan sama sekali dan berstatus ekonomi menengah ke bawah.
Berdasarkan hasil analisis data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada
korelasi antara pelatihan menjahit level II dengan kemandirian peserta pelatihan di
Lembaga Keterampilan dan Pelatihan Menjahit Ervina Jember. Hasil tersebut
dibuktikan dengan perhitungan yang telah dilakukan dengan rumus product
moment yang diperoleh harga r
hitung
sebesar 0,835. Hal ini berarti r
hitung
dan
dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diajukan (Ha) diterima. Terkait dengan hasil
penelitian tersebut, maka muncul beberapa saran sebagai berikut : sebaiknya
dilakukan tes awal sebelum mengikuti pelatihan, memaksimalkan pembelajaran
dan berusaha menciptakan suasana belajar yang nyaman, melakukan pendekatan
emosional dengan peserta pelatihan terkait kebiasaan sering datang terlambat dan
berusaha menyediakan pelayanan keterampilan sebaik mungkin bagi peserta
dengan latar belakang yang berbeda. | en_US |