Show simple item record

dc.contributor.authorDiyah Wahyu Pratiwi
dc.date.accessioned2015-04-09T10:00:35Z
dc.date.available2015-04-09T10:00:35Z
dc.date.issued2015-04-09
dc.identifier.nim110210201007
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62243
dc.description.abstractPelatihan menjahit level II merupakan salah satu program pendidikan nonformal yang menyediakan keterampilan dalam bidang menjahit dengan tingkatan kelulusan untuk pembuat pakaian yang mandiri. Namun, ada suatu masalah yang peneliti temui bahwa masih ada peserta pelatihan yang belum mandiri atau minder, mencontoh pekerjaan temannya bahkan menyepelehkan pekerjaan mereka. Dengan demikian peneliti mengadakan penelitian dengan rumusan masalah “adakah korelasi antara pelatihan menjahit level II dengan kemandirian peserta pelatihan di Lembaga Keterampilan dan Pelatihan Ervina Jember”. Hal ini bertujuan mengetahui korelasi antara pelatihan menjahit level II dengan kemandirian peserta pelatihan di Lembaga Keterampilan dan Pelatihan Ervina Jember sekaligus bermanfaat dalam pengembangan proses pelatihan selanjutnya. Dalam rangka mencapai tujuan penelitian tersebut, maka peneliti meninjau secara teoritis aspek pelatihan menjahit level II dan aspek kemandirian. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan menjahit level II yang menjadikan peserta pelatihan menjadi lebih mandiri terutama dalam hal membekali diri dengan keterampilan. Hasil pemaparan teoritis tersebut selanjutnya ditinjau lebih dalam melalui pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Metode pemilihan tempat penelitian adalah metode purposive area yaitu pada Lembaga Keterampilan dan Pelatihan. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Oktober 2014 sampai Fabruari 2015. Dalam jangka waktu tersebut, peneliti menghimpun data dari responden dengan melalui responden peserta pelatihan dengan jumlah 30 peserta yang ditentukan berdasarkan teknik populasi. Untuk mengumpulkan data terkait dengan penelitian, peneliti menggunakan instrumen angket, observasi dan dokumentasi. Khusus data primer dilakukan penyebaran viii angket untuk mengetahui pendapat mengenai pernyataan tentang yang diberikan kepada responden penelitian, sedangkan data sekunder dilakukan proses observasi dan dokumentasi. Selanjutnya, untuk analisis data menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi pelatihan menjahit level II dengan kemandirian peserta pelatihan sebesar 70% yang diketahui dari hasil perhitungan diperoleh r hitung = 0,835. Berdasarkan perhitungan, diperoleh nilai koefisien pada interval 0,716-0,848 hasil korelasi antar sub variabel yang membuktikan bahwa terjadi hubungan antar sub valiabel yang dikategorikan tinggi. Hal ini menandakan bahwa dengan berhasilnya memiliki keterampilan menjahit, berarti peserta telah sadar bahwa pelatihan ini sesuai dengan minat mereka sehingga semangat terpacu, berusaha lebih baik dan menjadikan diri lebih kreatif. Dalam penelitian ini ditemukan sebesar 30% faktor lain yang mempengaruhi kemandirian yaitu yaitu perbedaan inteligensi yang dimiliki masing-masing peserta, usia yang terpaut jauh berbeda, jenis kelamin yang didominasi oleh perempuan sehingga peserta laki-laki merasa minder, kebiasaan yang sering datang terlambat, tingkat pendidikan rata-rata Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Atas yang tidak terbekali keterampilan sama sekali dan berstatus ekonomi menengah ke bawah. Berdasarkan hasil analisis data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada korelasi antara pelatihan menjahit level II dengan kemandirian peserta pelatihan di Lembaga Keterampilan dan Pelatihan Menjahit Ervina Jember. Hasil tersebut dibuktikan dengan perhitungan yang telah dilakukan dengan rumus product moment yang diperoleh harga r hitung sebesar 0,835. Hal ini berarti r hitung dan dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diajukan (Ha) diterima. Terkait dengan hasil penelitian tersebut, maka muncul beberapa saran sebagai berikut : sebaiknya dilakukan tes awal sebelum mengikuti pelatihan, memaksimalkan pembelajaran dan berusaha menciptakan suasana belajar yang nyaman, melakukan pendekatan emosional dengan peserta pelatihan terkait kebiasaan sering datang terlambat dan berusaha menyediakan pelayanan keterampilan sebaik mungkin bagi peserta dengan latar belakang yang berbeda.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries110210201007;
dc.subjectKorelasi Antara Pelatihan Menjahit Level II Dengan Kemandirian Peserta Pelatihan di Lembaga Keterampilan dan Pelatihan Ervina Jemberen_US
dc.titleKorelasi Antara Pelatihan Menjahit Level II dengan Kemandirian Peserta Pelatihan di Lembaga Keterampilan dan Pelatihan Ervina Jemberen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record