HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENGIKUTI PELATIHAN DENGAN SIKAP MENTAL BERWIRAUSAHA PESERTA PELATIHAN DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN HANTARAN PARCELIA KABUPATEN JEMBER
Abstract
Pelatihan merupakan serangkaian kegiatan melatih peserta pelatihan untuk
menguasai kemampuan tertentu. Pelatihan saat ini sering digunakan sebagai cara
melatih masyarakat atau sekelompok masyarakat untuk mengurangi kemiskinan
karena output dari pelatihan adalah peserta pelatihan yang sudah mendapatkan skill
tersebut diharapkan dapat membuka usaha sendiri atau dapat bekerja di suatu instansi
yang sesuai. Sebagian besar peserta pelatihan yang ada di Lembaga Kursus dan
Pelatihan Hantaran Parcelia (LKP Parcelia) merupakan ibu – ibu usia produktif yang
menganggur, dan tidak memiliki penghasilan. Mereka memiliki sikap mental
berwirausaha yang sangat rendah sehingga mereka memerlukan motivasi dari dalam
maupun motivasi dari luar, dari penjelasan tersebut dapat diperoleh rumusan masalah,
yaitu adakah hubungan antara motivasi mengikuti pelatihan dengan sikap mental
berwirausaha peserta pelatihan di Lembaga Kursus dan Pelatihan hantaran Parelia
Kabupaten Jember? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan
Antara Motivasi Mengikuti Pelatihan Dengan Sikap Mental Berwirausaha Peserta Pelatihan
Hantaran di Lembaga Kursus dan Pelatihan Parcelia Kabupaten Jember. Sehingga hasil dari
penelitian ini bermanfaat bagi tutor dalam memberikan motivasi kepada peserta pelatihan
terutama dalam meingkatkan sikap mental berwirausaha.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah korelasional dengan kuantitatif.
Tempat penelitian ditentukan dengan purposive area yaitu di LKP Hantaran Parcelia
Kabupaten Jember dikarenakan peneliti memiliki beberapa pertimbangan – pertimbangan
untuk memilih tempat tersebut dengan responden sebanyak 14 responden. Teknik
x
pengambilan data yang digunakan peneliti adalah menggunakan teknik angket, observasi, dan
dokumentasi. Teknik analisa yang digunakan adalah dengan menggunakan tata jenjang.
Setelah peneliti menyebarkan angket kepada responden dan menghitung
korelasinya menggunakan rumus tat jenjang, maka diperoleh hasil perhitungan
keseluruhan diperoleh nilai r hitung sebesar 0,92. Nilai ini lebih besar dari pada r
tabelnya untuk N=14 dengan taraf kepercayaan 95% sebesar 0,544 sehingga hasilnya
signifikan. Rincian dari masing – masing indikator adalah motivasi intrinsik memiliki
hubungan sebesar 0,79 dengan indikator sikap jujur peserta pelatihan. Motivasi
intrinsik memiliki hubungan sebesar 0,534 dengan sikap disiplin peserta pelatihan,
tingkat hubungannya rendah. Motivasi intrinisk memiliki hubungan sebesar 0,908
dengan sikap kerja keras peserta pelatihan. Motivasi intrinsik memiliki hubungan
sebesar 0,909 dengan sikap ulet peserta pelatihan, tingkat hubungannya tinggi.
Motivasi ekstrinsik memiliki hubungan sebesar 0,616 dengan sikap jujur peserta
pelatihan. Motivasi ekstrinsik memiliki hubungan sebesar 0,883 dengan sikap disiplin
peserta pelatihan. Motivasi ekstrinsik memiliki hubungan sebesar 0,743 dengan sikap
kerja keras peserta pelatihan. Motivasi ekstrinsik memiliki hubungan sebesar 0,748
dengan sikap ulet peserta pelatihan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan antara motivasi mengikuti pelatihan dengan sikap mental
berwirausaha peserta pelatihan di Lembaga Kursus dan Pelatihan Hantaran Parcelia
Kabupaten Jember. Tingkat hubungan paling tinggi adalah hubungan antara motivasi
intrinsik dengan sikap ulet, maka dari itu disarankan bagi tutor untuk lebih
menumbuhkan motivasi intrinsik peserta pelatihan dengan berbagai kegiatan yang
dapat meningkatkan motivasi intrinsik peserta pelatihan dalam menumbuhkan sikap
mental berwirausaha.