Show simple item record

dc.contributor.authorFajar Cipto Tarigan
dc.date.accessioned2015-03-17T09:50:21Z
dc.date.available2015-03-17T09:50:21Z
dc.date.issued2015-03-17
dc.identifier.nimNIM101810401029
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61824
dc.description.abstractKEANEKARAGAMAN GASTROPODA DI HUTAN MANGROVE PANTAI KELOR TAMAN NASIONAL BALURAN; Fajar Cipto Tarigan; 101810401029; 2014; 33 Halaman; Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Hutan mangrove adalah salah satu ekosistem yang terdapat di daerah pantai dan selalu atau secara teratur dipengaruhi oleh pasang surut air laut, umumnya kondisi tanah berlumpur, berpasir atau lumpur berpasir. Keberadaan hutan mangrove bagi masyarakat memiliki tiga macam fungsi, yaitu fungsi fisik, ekonomi, dan biologi (Sudarmadji, 2000). Gastropoda termasuk golongan Moluska yang dominan dalam ekosistem hutan mangrove. Gastropoda berasosiasi dengan ekosistem mangrove sebagai habitat hidup, berlindung, memijah, dan juga sebagai penyuplai makanan yang menunjang pertumbuhannya (Kartawinata, et al., 1979). Gastropoda memiliki peranan yang penting, baik dari segi ekologi maupun ekonomi. Secara ekologi Gastropoda berperan sebagai detrivor, yaitu memecah materi organik baik serasah maupun ranting mangrove dari ukuran yang besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Secara ekonomi Gastropoda memiliki nilai penting, karena cangkangnya dapat digunakan untuk berbagai hiasan yang mahal, seperti pada spesies Cypraea, Murex, dan Trochus. Selain itu Gastropoda dijadikan sebagai bahan makanan yang bernilai jual tinggi, seperti Cymbiola (Handayani, 2006). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis Gastropoda di hutan mangrove Pantai Kelor Taman Nasional Baluran yang meliputi komposisi jenis, indeks keanekaragaman jenis, dan indeks kesamarataan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode transek plot. Plot yang digunakan berukuran 1x1 m 2 dari paralon yang diletakkan di sepanjang transek secara sistematis. Pencatatan data Gastropoda dilakukan dengan menghitung jumlah individu tiap jenis Gastropoda yang ditemukan di dalam masing-masing plot 1x1 m 2 . Selanjutnya dihitung indeks keanekaragaman dan indeks kesamarataan. Identifikasi dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember, sedangkan beberapa jenis Gastropoda yang tidak teridentifikasi dilakukan identifikasi di Laboratorium Makologi bidang Zoologi Puslit Biologi-LIPI Cibinong Bogor. Deskripsi dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Selain itu, dilakukan pengukuran data abiotik yang meliputi suhu, salinitas, pH, dan substrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan mangrove di Pantai Kelor Taman Nasional Baluran memiliki kondisi lingkungan dengan rata-rata suhu 29,31 o C, pH 7,40, salinitas yaitu 30,57, dan ditemukan variasi substrat diantaranya yaitu pasir, batu, dan lumpur. Pada lingkungan tersebut, di hutan mangrove Pantai Kelor Taman Nasional Baluran ditemukan 40 spesies Gastropoda dengan indeks keanekaragaman jenis (H’) yaitu sebesar 3,13 dan indeks kesamarataan jenis (J’) sebesar 0,66. Menurut Odum (1993), Nilai indeks keanekaragaman tersebut tergolong sangat tinggi, karena nilai H’>3 menunjukkan tingkat keanekaragaman sangat tinggi. Sedangkan nilai indeks kesamarataan jenis (J’) menurut Odum (1993) termasuk cukup merata, karena nilai J’ diantara 0,51 dan 0,75.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries101810401029;
dc.subjectKEANEKARAGAMAN GASTROPODA DI HUTAN MANGROVE PANTAI KELOR TAMAN NASIONAL BALURANen_US
dc.titleKEANEKARAGAMAN GASTROPODA DI HUTAN MANGROVE PANTAI KELOR TAMAN NASIONAL BALURANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record