dc.description.abstract | Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan metode purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ambulu. Sampel penelitian ditentukan setelah
dilakukan uji homogenitas terhadap populasi. Penentuan sampel penelitian
menggunakan metode cluster random sampling. Desain penelitian yang digunakan
adalah control-group post test only design. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan uji t-test (Independent Sample T-test) untuk mengkaji taraf signifikansi
perbedaan hasil belajar, dan menggunakan persentase aktivitas untuk
mendeskripsikan aktivitas belajar.
Pengujian hipotesisnya menggunakan uji hipotesis dua pihak (two tail test).
Hasil analisis uji t-test dengan signifikansi 5%, diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar
0.009 ≤ 0.05 maka hipotesis nihil ( ) ditolak dan hipotesis alternatif ( ) diterima.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar
siswa menggunakan model problem based learning dengan analisis wacana isu dan
menggunakan model pembelajaran direct instruction (konvensional) pada
pembelajaran fisika. Hasil analisis data aktivitas, diperoleh persentase aktivitas
pertemuan pertama, kedua, dan ketiga berturut-turut adalah 78,49%, 79,61%, dan
81,58% dengan nilai rata-rata sebesar 79,89% sehingga termasuk kategori aktif.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini
adalah: (1) Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa menggunakan
model problem based learning dengan analisis wacana isu dan menggunakan model
pembelajaran direct instruction (konvensional) pada pembelajaran fisika di SMA, (2)
Aktivitas belajar siswa menggunakan model problem based learning dengan analisis
wacana isu pada pembelajaran fisika dapat digolongkan dalam kategori aktif. | en_US |