Show simple item record

dc.contributor.authorNovia, Luthviatin
dc.date.accessioned2014-06-27T02:04:51Z
dc.date.available2014-06-27T02:04:51Z
dc.date.issued2014-06-27
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/57853
dc.description.abstractTumbuh-tumbuhan telah menjadi sumber penting sebagai pengobatan sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Penggunaan tumbuh-tumbuhan untuk penyembuhan kemungkinan adalah bentuk pengobatan tertua di dunia. Setiap budaya di dunia memiliki sistem pengobatan tradisional yang khas dan di setiap daerah di jumpai berbagai macam jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Obat tradisional adalah obat jadi atau ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik atau campuran bahan–bahan tersebut yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Pada kenyataannya bahan obat alam yang berasal dari tumbuhan porsinya lebih besar dibandingkan yang berasal dari hewan atau mineral, sehingga sebutan obat tradisional (OT) hampir selalu identik dengan tumbuhan obat (TO) karena sebagian besar OT berasal dari TO. Penggalian potensi tanaman obat di sebagian kawasan Banyuwangi dilakukan mengingat dalam 2 (dua) dasa warsa terakhir ini perhatian dunia terhadap obat-obatan dari bahan alam (tanaman obat) menunjukan peningkatan. Salah satu alasan penelitian dan penggalian tanaman obat adalah disebabkan semakin meningkatnya minat masyarakat akan obat herbal atau jamu tradisional sehingga sangat perlu untuk menggali potensi-potensi tanaman obat yang belum dikenal oleh masyarakat luas, agar masyarakat lebih memahami tentang berbagai manfaat dari obat herbal. Permasalahan yang dimiliki mitra adalah pada aspek pengetahuan yang harus dibentuk secara komprehensif pada semua anggota manyarakat Suku Osing dalam hal menanam, merawat, dan memanfaatkan tanaman obat serta pengetahuan tentang bagaimana mengolah tanaman obat menjadi sebuah produk minuman yang mempunyai nilai ekonomis dan tetap berbasis kearifan lokal. Oleh karena itu tim pengabdian datang kepada mitra dengan tujuan membentuk komunitas-komunitas masyarakat yang peduli terhadap iv pemanfaatan TOGA dengan hasil luaran berupa modul pemanfatan dan penggunanan TOGA dan produk minuman instan. Tim menyusun dan melaksanakan beberapa kali kunjungan yang terdiri dari survei dan penyuluhan. Survei bertujuan untuk mengetahui sejauh mana permasalahan yang dihadapi mitra dan kesiapan mitra menerima teknologi yang akan diterapkan. Penyuluhan pertama bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang TOGA, sedangkan penyuluhan kedua bertujuan untuk melatih masyarakat membuat minuman instan. Kegiatan survei dan penyuluhan tersebut diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi mitra sehingga dapat mencapai tujuan, target, dan luaran kegiatan ini. Produk penyuluhan pertama dan kedua adalah modul dan minuman instan. Pelatihan pembuatan minuman instan ditujukan untuk membuka wawasan mitra bahwa tanaman obat bisa diolah dan dikemas secara praktis dan dikonsumsi secara instan namun tetap sehat dan aman. Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan ini telah tercapai yaitu dengan terbentuknya komunitas-komunitas masyarakat yang peduli terhadap pemanfaatan TOGA, modul pemanfatan dan penggunanan TOGA, dan telah terciptanya produk minuman instan yang diolah dari tanaman obat yang dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Saran yang diberikan adalah bagi masyarakat Suku Osing Banyuwangi agar tetap mempertahankan kearifan lokal berupa budaya melestarikan dan memanfaatkan TOGA dan dapat mengembangkan produk minuman instan agar menjadi bentuk produk yang layak dipasarkan, sedangkan bagi tim pengabdian selanjutnya agar bisa memberikan sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mengolah bahan TOGA dalam berbagai bentuk lainnya seperti permen jahe, sari temulawak, sari kunyit asam.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectTumbuh-tumbuhan telah menjadi sumber penting sebagai pengobatan sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Penggunaan tumbuh-tumbuhan untuk penyembuhan kemungkinan adalah bentuk pengobatan tertua di dunia. Setiap budaya di dunia memiliki sistem pengobatan tradisional yang khas dan di setiap daerah di jumpai berbagai macam jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Obat tradisional adalah obat jadi atau ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik atau campuran bahan–bahan tersebut yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Pada kenyataannya bahan obat alam yang berasal dari tumbuhan porsinya lebih besar dibandingkan yang berasal dari hewan atau mineral, sehingga sebutan obat tradisional (OT) hampir selalu identik dengan tumbuhan obat (TO) karena sebagian besar OT berasal dari TO.en_US
dc.titleIbM KELOMPOK MASYARAKAT OSING DALAM PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL SUKU OSING BANYUWANGIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record