• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agricultural Technology
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agricultural Technology
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    IMPLEMENTASI SISTEM NILAI CACAT (DEFECT SYSTEM) PADA BIJI KOPI ROBUSTA HASIL PROSES PENGOLAHAN KERING DAN SEMI BASAH (STUDI KASUS PENGOLAHAN METODE SEMI BASAH DI JEMBER DAN PENGOLAHAN METODE KERING DI BANYUWANGI DAN MALANG)

    Thumbnail
    View/Open
    Naufal Firdaus Nurdiansyah - 071710101003 j_1.pdf (786.4Kb)
    Date
    2014-05-07
    Author
    Naufal Firdaus Nurdiansyah
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Hasil penelitian menunjukkan pada sampel biji kopi hasil olah semi basah di Sidomulyo dari 8 cacat yang mempengaruhi cita rasa, 3 cacat yang paling banyak ditemukan adalah kulit kopi dengan nilai cacat 18.8, biji hitam dengan nilai cacat 12 dan kulit tanduk dengan nilai cacat 6.14. Pada sampel biji kopi hasil olah kering di Kalibaru dari 8 cacat tersebut 3 cacat yang paling banyak ditemukan adalah kulit tanduk dengan nilai cacat 62,5, biji hitam dengan nilai cacat 21,33 dan kulit kopi 19,83. Adapun pada sampel hasil olah kering di Dampit 3 jenis cacat paling dominan berupa biji hitam, kulit tanduk 21.1 dan biji berlubang 9,3. Total nilai cacat kopi sidomulyo berjumlah 49.42 nilai cacat tersebut lebih rendah dari total nilai cacat di Kalibaru (220.4) dan Dampit (165.27). Penyebab cacat pada 8 jenis cacat di ketiga sampel adalah mikroba Hypothemus hampei pada cacat biji berlubang, biji kopi muda disebabkan kopi gelondong yang tidak seragam tingkat kematangan pada kopi yang diproses, biji hitam disebabkan buah kopi yang diproses terlalu matang, biji cokelat disebabkan pengeringan yang kurang baik, biji pecah disebabkan proses hulling yang kurang baik, biji gelondong disebabkan proses hulling yang kurang baik, kulit tanduk disebabkan kurang baiknya proses hulling, kulit kopi disebabkan terbawa keluaran dari proses pulping yang kurang baik. Munculnya cacat pada sampel semi basah dominan disebabkan variasi bahan baku biji gelondong yang tidak seluruhnya seragam dan pengolahan yang tidak terstandard, begitu pula yang terjadi pada sampel hasil olah kering. Adapun penanganan khusus yang bisa dilakukan untuk biji kopi hasil olah kering adalah peningkatan penanganan sanitasi pengolahan kopi.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/57511
    Collections
    • UT-Faculty of Agricultural Technology [2742]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository