dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini meliputi (1) Membuat kontruksi mesin pengering bahan
hasil pertanian yang dapat digunakan untuk kondisi mendung maupun malam
hari, (2) Menguji kinerja teknis mesin pengering bahan hasil pertanian untuk
mengetahui suhu, RH (kelembaban relatif udara), penurunan kadar air dan energi
panas dalam ruang pengering saat menggunakan energi surya maupun saat
menggunakan energi biomassa, (3) Menghitung nilai efisiensi mesin pengering
pada saat menggunakan energi surya dan kombinasi dari energi surya dan
biomassa. Data hasil pengukuran dianalisis dengan metode anilisis grafis dan
analisis diskriptif.
Berdasarkan hasil perancangan, mesin pengering ini memiliki ukuran
panjang, lebar, dan tinggi berturut turut 120 cm, 50 cm, dan 50 cm, dengan tungku
pemanas yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi berturut 30 cm, 25 cm,
dan 40 cm. Mesin pengering ini dapat menghasilkan suhu antara 42°C-53°C pada
saat menggunakan energi surya dan 40°C-71°C pada saat menggunkan energi
kombinasi. RH (Kelembaban udara relatif) yang dapat dihasilkan berkisar antara
antara 50-62% pada saat menggunakan energi surya dan 40-78% pada saat
menggunakan energi kombinasi. Mesin ini mampu menurunkan kadar air gabah
dari 26,33% bb dan 25,67% bb diturunkan hingga menjadi 9,20% bb dan 9,93%
bb selama 12 jam pada saat menggunkan energi surya, pada saat menggunakan
energi kombinasi mesin ini mampu menurunkan kadar air dari 25,07% bb dan
24,73% bb diturunkan hingga menjadi 7,20% bb dan 8,27% bb selama 12 jam.
Besarnya nilai efisiensi sistem pengeringan pada saat menggunakan energi
surya dengan dua kali pengulangan berturut-turut yaitu 47,3% dan 43,3%,
sedangkan pada saat menggunakan energi kombinasi dengan dua kali
pengulangan berturut-turut yaitu 1,02% dan 1,14%. Dengan melihat hasil
efisiensi yang diperoleh sangatlah rendah khususnya pada saat menggunakan
energi kombinasi, hal ini terjadi karena banyaknya energi yang terbuang dari
tungku pemanas. | en_US |