Show simple item record

dc.contributor.authorHadiyatur Rahmah
dc.date.accessioned2014-04-02T01:01:22Z
dc.date.available2014-04-02T01:01:22Z
dc.date.issued2014-04-02
dc.identifier.nimNIM091710201036
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/56653
dc.description.abstractHasil penelitian menunjukkan bahwa fitoremediasi menggunakan tanaman eceng gondok dapat meningkatkan nilai pH. Nilai pH limbah cair MOCAF yang awalnya 4,8 semakin naik untuk setiap perlakuan. Namun pada akuarium A dan B penurunan pH terjadi pada hari pertama dan kedua, sedangkan pada akuarium C dan D penurunan nilai pH hanya terjadi pada hari pertama. Penurunan nilai pH tersebut disebabkan oleh adaptasi tanaman eceng gondok. Untuk hari selanjutnya terjadi peningkatan nilai pH. Peningkatan pH air limbah tersebut disebabkan oleh aktivitas fotosintesis eceng gondok yang membutuhkan banyak CO2. Pengukuran nilai COD pada hari ke 0 (COD awal) untuk setiap perlakuan yaitu 2622 mg/L. Pada hari ke 12 (COD akhir), nilai COD limbah berturut-turut dari Akuarium A hingga D yaitu 116; 218,3; 126,3 dan 293,3 mg/L. Penurunan COD ini terjadi karena adanya tanaman eceng gondok dalam air limbah dapat menghilangkan CO2 terlarut selama proses fotosintesis. Kegiatan fotosintetis ini meningkatkan oksigen terlarut dalam air, sehingga menciptakan kondisi aerobik di air limbah yang mendukung aktivitas bakteri aerob untuk menurunkan nilai COD Kekeruhan pada tiap akuarium A, B, C dan D menurun pada akhir proses fitoremediasi. Penurunan kekeruhan limbah cair MOCAF tersebut diduga karena tanaman eceng gondok mampu menyerap kontaminan dari limbah ke dalam akar maupun bagian tubuh eceng gondok lainnya. Berdasarkan data pengukuran dapat dilihat bahwa nilai kekeruhan pada akuarium dengan jumlah eceng gondok 300 g (akuarium A dan C) lebih rendah bila dibandingkan dengan akuarium dengan jumlah eceng gondok 200 g (akuarium B dan D). Hasil pengamatan menunjukkan nilai TSS limbah cair MOCAF semakin menurun, dengan efisiensi penurunan berturut-turut dari akuarium A hingga D yaitu 86,45%; 80,85%; 69,17% dan 64,96%. Tanaman eceng gondok diduga mampu mempercepat proses penguapan air melalui proses evapotranspirasi. Proses evapotranspirasi yang berlangsung dapat mendukung laju pengambilan unsur hara yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis melalui proses penyerapan bulu-bulu akarnya. Penyerapan unsur hara tersebut dilakukan oleh akar tanaman eceng gondok dimana terdapat mikroorganisme yang hidup bersimbiosis di sekitar akar tanaman eceng gondok, yaitu mikroba rizhosfer. Sebaliknya, kenaikan terjadi pada TDS limbah cair MOCAF. Hal tersebut kemungkinan karena adanya proses pemecahan bahan organik yang awalnya merupakan padatan yang tersuspensi menjadi berukuran lebih kecil. Selain itu kemungkinan juga karena adanya pengendapan di dasar akuarium, sehingga untuk menghindarinya diperlukan proses pengadukan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091710201036;
dc.subjectlimbah cair MOCAF, tanaman eceng gondoken_US
dc.titleFITOREMEDIASI LIMBAH CAIR MOCAF DENGAN MENGGUNAKAN TANAMAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes (Mart.) solms)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record