dc.description.abstract | Pembelajaran fisika di SMP secara umum adalah memberikan
pengetahuan tentang fisika, kemampuan dalam keterampilan proses serta
meningkatkan kreatifitas siwa. Kemampuan sains siswa di Jember tergolong
rendah. Kenyataan tersebut dapat terjadi karena proses pembelajaran di sekolah
tidak optimal. Salah satu penyebabnya adalah model pembelajaran yang membuat
siswa kurang aktif. Dengan demikian, proses belajar mengajar yang diharapkan
mampu memanfaatkan secara optimal prinsip-prinsip pembelajaran seperti
pendekatan, strategi atau metode pembelajaran, sehingga mampu
mengembangkan semua unsur internal yang dimiliki siswa secara lebih intensif.
Model pembelajaran inovatif yang mampu meningkatkan penguasaan konsep dan
sekaligus dapat melibatkan siswa secara aktif salah satunya adalah model
pembelajaran kooperatif
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
kemampuan representasi verbal, matematik, gambar, dan grafik siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai media audiovisual
dan mengkaji perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai media audiovisual dengan
model pembelajaran direct instruction.
Daerah penelitian ini adalah SMPN 9 Jember yang ditentukan dengan
metode purposive sampling area. Responden penelitian ditentukan setelah
dilakukan uji one way-ANOVA menggunakan SPSS 16. Sampel dalam penelitian
vii
ini adalah kelas VIII A dan VIII B yang ditentukan dengan metode cluster random
sampling dengan teknik undian. Beberapa teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, wawancara, dan tes. Analisis
data peningkatan kemampuan multirepresentasi dianalisis menggunakan rumus Ngain
dan hasil belajar kognitif produk siswa dianalisis dengan Independent
Samples T-Test pada SPSS 16.
Berdasarkan analisis data peningkatan kemampuan representasi verbal
siswa berada pada krteria tinggi dengan nilai N-gain 0,74. Peningkatan
kemampuan representasi matematik siswa berada pada kriteria sedang dengan
nilai N-gain 0,58. Peningkatan kemampuan representasi gambar siswa berada
pada kriteria sedang dengan nilai N-gain 0,53. Peningkatan kemampuan
representasi grafik siswa berada pada kriteria sedang dengan nilai N-gain 0,42.
Hasil belajar kognitif produk dinyatakan H
viii
0
ditolak dan H
diterima. Dengan kata
lain, Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai media audiovisual dengan
model pembelajaran direct instruction.
1
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan
kemampuan representasi verbal siswa setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD disertai media audiovisual berada pada kriteria tinggi
dengan nilai 0,74. Peningkatan kemampuan representasi matematik siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai media audiovisual
berada pada kriteria sedang dengan nilai 0,58. Peningkatan kemampuan
representasi gambar siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD disertai media audiovisual berada pada kriteria sedang dengan nilai 0,53.
Peningkatan kemampuan representasi grafik siswa setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai media audiovisual berada pada
kriteria sedang dengan nilai 0,42. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai
media audiovisual dengan model pembelajaran direct instruction pada
pembelajaran fisika di SMP. | en_US |