PEMURNIAN PERAK DENGAN METODE ELEKTROLISIS
Abstract
Perak merupakan salah satu logam yang memiliki banyak sekali kegunaan
diantaranya digunakan sebagai bahan untuk perhiasan, koin dan untuk membuat
lapisan cermin. Senyawa-senyawa perak seperti perak halida digunakan dalam film
fotografi karena bersifat fotosensitif, perak oksida (AG20) digunakan sebagai
elektroda positif (anoda) pada baterai. Perak ditemukan di alam sebagai unsur logam
berkombinasi dengan unsur-unsur lain seperti sulfida, klorida dan nitrat, untuk
memperoleh perak dilakukan proses ekstraksi diantaranya dengan proses amalgamasi
dan sianidasi. Namun perak yang telah diekstraksi masih belum bisa digunakan
langsung untuk berbagai keperluan, karena perak masih tercampur dengan logamlogam
yang lain, seperti emas dan tembaga, untuk itu dilakukan pemurnian perak
dengan metode elektrolisis. Metode elektrolisis memiliki beberapa kelebihan antara
lain prosesnya cepat, sederhana dan tidak memerlukan pemisahan terlebih dahulu
serta efisiensi yang tinggi sehingga diperoleh logam dengan kuantitas maksimal dan
tingkat kemurnian yang tinggi. Keberhasilan proses elektrolisis dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya besarnya tegangan listrik DC, keasamanan dan
konsentrasi larutan elektrolit, luas, jarak dan jenis elektroda, kerapatan arus
listrik, dan waktu yang dibutuhkan dalam proses elektrolisis. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui kondisi optimum dari konsentrasi larutan elektrolit dan
waktu yang dibutuhkan pada proses elektrolisis perak, sehingga diperoleh logam
perak dengan kuantitas maksimal dan tingkat kemurnian yang tinggi.
Penelitian akan dilakukan di bulan Mei 2011 sampai bulan April 2012 di
Laboratorium Kimia Anorganik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Jember. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah perhiasan perak dengan larutan asam nitrat (HN03) sebagai elektrolit. Perak
dielektrolisis dengan berbagai variasi waktu elektrolisis selama 30; 60; 90; 120; 150
dan 180 menit. Selanjutnya perak dielektrolisis dengan berbagai variasi konsentrasi
asam nitrat 0,4; 0,8; 1,2; 1,6 dan 2,0 M. Perak hasil elektrolisis ditentukan
kemurniannya dengan menggunakan metode titrasi argentometri.