Show simple item record

dc.contributor.authorYasmin Alissa
dc.date.accessioned2013-12-04T08:35:07Z
dc.date.available2013-12-04T08:35:07Z
dc.date.issued2013-12-04
dc.identifier.nimNIM072110101099
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4128
dc.description.abstractPuskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat dengan mutu yang baik dan dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat. Dalam rangka menjamin masyarakat terhadap akses pelayanan kesehatan dasar di Peemerintah Daerah yaitu Puskesmas sesuai dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan Pemerintah, maka diterapkannya Standar Pelayanan Minimal (SPM) (Depkes, 2008). Salah satu SPM kesehatan yang ditetapkan adalah SPM tingkat kunjungan rawat jalan (visit rate) pada Puskesmas. Trend visit rate Puskesmas di Kabupaten Jember tahun 2007 sebesar 41,54%, tahun 2008 sebesar 41,01%, tahun 2009 sebesar 46,65% dan tahun 2010 sebesar 48,95%. Trend tersebut masih belum memenuhi SPM Kabupaten Jember yaitu sebesar 50% pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 dan sebesar 60% pada tahun 2010. Capaian tingkat kujungan rawat jalan rata-rata di seluruh Puskesmas di Kabupaten Jember cenderung meningkat dengan tahun 2010. Namun, nilai tersebut masih berada di bawah SPM Visit Rate (60% pada tahun 2010). Dapat dilihat seberapa besar masyarakat memanfaatkan Puskesmas adalah salah satunya dari nilai vist rate (tingkat kunjungan rawat jalan) tersebut. Rendahnya capaian pelayanan dalam hal ini belum tercapainya SPM visit rate tersebut oleh Puskesmas dapat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor pesaing, faktor lingkungan, faktor masyarakat, dan faktor budaya organisasi (Yuniar, 2007). Dalam hal ini Cameron dan Quinn (2000) telah mengembangkan suatu kerangka untuk mendiagnosis profil budaya suatu organisasi yang dinamakan dengan teori ‘Competing Values Framework’. Oleh karena itu, analisis terhadap profil budaya organisasi Puskesmas menjadi strategis untuk perencanaan personel, perbaikan kinerja, maupun evaluasi program kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendiagnosis profil budaya organisasi Puskesmas dengan menggunakan pendekatan Competing Values Framework yang meliputi kajian atribut budaya organisasi, jenis budaya dominan, dan intepretasi keefektifan budaya organisasi berdasarkan pendekatan tersebut pada tiga Puskesmas pilihan berdasarkan capaian SPM Visit Rate tahun 2010. Puskesmas tersebut yaitu Puskesmas Mangli dengan visit rate 97,26%, Puskesmas Jember Kidul dengan visit rate 60,01%, dan Puskesmas Panti dengan visit rate 18,94% . Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan berdasarkan waktunya menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 44 sampel dari ketiga Puskesmas pilihan yang diambil berdasarkan teknik sampling jenuh. Data yang diperoleh selanjutnya dikaji menggunakan pendekatan competing values framework. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi dominan yang dimiliki masing-masing Puskesmas untuk situasi saat ini adalah tipe budaya market pada Puskesmas Mangli, tipe budaya clan pada Puskesmas Jember Kidul, dan tipe budaya hierarchy pada Puskesmas Panti. Sedangkan untuk situasi mendatang, ketiga Puskesmas memiliki harapan tipe budaya yang sama yaitu tipe budaya clan. Masingmasing tipe budaya tersebut menunjukkan keefektifitan organisasi yang berbeda berdasarkan kajian intepretasi kekuatan budaya, ketidaksesuaian, keserasian, perbandingan budaya dan strategi perubahan budaya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072110101099;
dc.subjectORGANISASI PUSKESMASen_US
dc.titleDIAGNOSIS PROFIL BUDAYA ORGANISASI PUSKESMAS DENGAN PENDEKATAN COMPETING VALUES FRAMEWORK (STUDI PADA PUSKESMAS MANGLI, PUSKESMAS JEMBER KIDUL DAN PUSKESMAS PANTI DI KABUPATEN JEMBER)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record