PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL) (STUDI KASUS PADA 4 KPKNL DI WILAYAH JAWA TIMUR)
Abstract
Dalam setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta, manusia
merupakan aset penting dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Gaya kepemimpinan, budaya organisasi, motivasi kerja dan kinerja pegawai yang
berada di dalam organisasi tersebut perlu ditata dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi. KPKNL sangat berkepentingan mengelola sumberdaya yang dimiliki
untuk membuktikan bahwa tidak ada lagi nilai aset kekayaan negara sebesar
Rp.1,- yang pada akhirnya pernyataan BPK tidak lagi disclaimer.
Tujuan penelitian pada KPKNL di wilayah Jawa Timur ini adalah : (a)
untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
motivasi kerja, (b) untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh budaya
organisasi terhadap motivasi kerja, (c) untuk menganalisis dan mengetahui
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai, (d) untuk menganalisis
dan mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai dan (e)
untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
pegawai.
Berdasarkan hasil penelitian dengan mengunakan analisis jalur (Path
Analysis), maka diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Gaya kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja dengan
memiliki koefisien jalur positif sebesar 0,293, CR sebesar 2,911 dan
probabilitas signifikan (p) sebesar 0,004 pada KPKNL di wilayah Jawa Timur.
2. Budaya organisasi berpengaruh secara langsung terhadap motivasi kerja
dengan memiliki koefisien jalur positif sebesar 0,299, CR sebesar 2,735 dan
probabilitas signifikan (p) sebesar 0,006 pada KPKNL di wilayah Jawa Timur.
3. Gaya kemimpinan berpengaruh secara langsung terhadap kinerja pegawai
dengan memiliki koefisien jalur positif sebesar 0,165, CR sebesar 2,189 dan
probabilitas signifikan (p) sebesar 0,029 pada KPKNL di wilayah Jawa Timur.
4. Budaya organisasi berpengaruh secara langsung terhadap kinerja pegawai
dengan memiliki koefisien jalur positif sebesar 0,299, CR sebesar 2,735 dan
probabilitas signifikan (p) sebesar 0,006 pada KPKNL di wilayah Jawa Timur.
5. Motivasi kerja berpengaruh secara langsung terhadap kinerja pegawai dengan
memiliki koefisien jalur positif sebesar 0,185, CR sebesar 2,029 dan
probabilitas signifikan (p) sebesar 0,042 pada KPKNL di wilayah Jawa Timur.
6. Kinerja pegawai akan lebih tinggi apabila motivasi mereka dipengaruhi melalui
gaya kepemimpinan dan budaya organisasi, walaupun gaya kepemimpinan dan
budaya organisasi dapat langsung mempengaruhi kinerja pegawai.
Collections
- MT-Management [539]