Dari Penangkapan Ke Budidaya Rumput Laut: Studi Tentang Model Pengembangan Matapencaharian Alternatif Pada Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur
Abstract
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat antropologis-etnografis. Penelitian ini dilaksanakan dan difokuskan pada sebuah desa nelayan, yaitu Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan menghasilkan suatu model pengembangan matapencaharian alternatif, yakni usaha budidaya rumput laut, sebagai respons terhadap menurunnya tingkat pendapatan nelayan dari kegiatan penangkapan (ikan laut). Pendekatan penelitian dilakukan secara emik, dengan dilengkapi pendekatan etik dan etnohistori.
Data diperoleh dari informan atau masyarakat dengan teknik wawancara mendalam, pengamatan terlibat, dan penelusuran dokumen. Validasi data dilakukan dengan teknik trianggulasi dan verifikasi. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner, pedoman wawancara, dan diri peneliti. Informan ditetapkan berdasarkan teknik snow ball (bola salju) dan jumlah informan bersifat relatif, sedangkan jumlah responden sebanyak 50 orang. Data kuantitatif bersifat menunjang atau mempertgas temuan data kualitatif. Analisis data dilakukan dengan pendekatan thick description (deskripsi mendalam) untuk memahami dan memaknai (interpretation of meaning) dari gejala yang diteliti, serta merajut relasi antargejala, sehingga diperoleh pengertian yang komprehensif, holistik, dan terpadu terhadap gejala sosial yang diteliti. Karena itu, prinsip-prinsip dalam analisis data adalah kausalitas dan penjelasan sosial. Unit analisis adalah individu nelayan, karena nelayan sebagai subjek utama penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sejak beroperasinya perahu slerek di Desa Pesisir pada awal tahun 1990-an, potensi sumber daya perikanan tangkap di kawasan perairan setempat berangsur-angsur terus menurun. Faktor pendukung lainnya adalah meningkatnya eksploitasi karena nelayan menggunakan berbagai jenis jaring, kerusakan ekosistem pesisir dan laut, serta perubahan iklim. Penurunan potensi sumber daya perikanan tangkap ini berpengaruh terhadap tingkat pendapatan masyarakat nelayan dan menimbulkan masalah serius dalam kehidupan sosial ekonomi. Pada aspek lain, peluang-peluang kerja di sektor nonperikanan tangkap (off-fishing) yang bisa dimasuki nelayan dan sesuai dengan kemampuan sumber daya nelayan sangat terbatas. Peluang usaha yang dimungkinkan untuk dimasuki sesuai dengan kemampuan sumber daya nelayan adalah budi daya rumput laut. Usaha ini mulai berkembang pesat pada dekade 2000-an, seiring dengan semakin sulitnya memperoleh pendapatan dari melaut. Di samping itu, faktor eksternal yang mendorong pertumbuhan usaha budidaya rumput laut adalah tersedianya peluang pasar yang terus meningkat dan stabil, khususnya pasar ekspor. Hasil dari kegiatan budidaya rumput laut ini berperan penting sebagai penunjang pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat nelayan. Budidaya rumput laiut telah menjadi katup pengaman dan penjaga kelangsungan hidup masyarakat nelayan di Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo.
Kata Kunci : kemiskinan, masyarakat nelayan, perikanan tangkap, budidaya rumput laut, mata pencaharian alternatif.