dc.description.abstract | Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil observasi
dan wawancara dengan guru kelas V A SDN Ajung 03 Jember diperoleh informasi
bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA masih rendah. Hal ini terlihat dari
hasil ulangan IPA yang menunjukkan hanya 20 siswa atau 52,63% dari 38 siswa yang
memperoleh nilai ≥ 75, sedangkan 18 siswa atau 47,37% memperoleh nilai < 75.
Selain hasil belajar siswa yang rendah, aktivitas belajar siswa juga rendah yaitu
60,53% memperhatikan penjelasan guru, 65,8% mencatat, 57,89% menjawab,
52,63% bertanya, dan 60,53% diskusi.
Rendahnya aktivitas dan hasil belajar IPA dikarenakan guru masih
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja. Selain itu, guru tidak pernah
mengadakan percobaan sehingga siswa hanya dapat membayangkan materi yang
dipelajari. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam
proses pembelajaran IPA adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan
metode eksperimen. Model inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen adalah
model pembelajaran dimana guru membimbing siswa untuk menemukan sendiri
konsep yang dipelajari dalam pembelajaran dengan melakukan percobaan melalui
tahap merumuskan masalah, menetapkan hipotesis, mencari informasi, menarik
kesimpulan, dan mengaplikasikan kesimpulan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan peningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V A pada
vii
pembelajaran IPA pokok bahasan pesawat sederhana melalui model inkuiri
terbimbing dengan metode eksperimen di SDN Ajung 03 Jember.
Jenis penelitian yang digunakan adalah PTK. Penelitian ini dilaksanakan di
SDN Ajung 03 Jember dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V A SDN Ajung
03 Jember tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 38 siswa. Metode pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes. Data
yang diperoleh dari penelitian ini adalah aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa
selama proses pembelajaran berlangsung, hasil belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran serta hasil wawancara dengan guru kelas dan siswa kelas V A.
Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Aktivitas siswa yang akan diamati
dalam setiap siklus terdiri dari 7 indikator yaitu mendengarkan penjelasan guru,
merumuskan hipotesis, penggunaan alat dan bahan, melakukan percobaan, berdiskusi,
membuat kesimpulan, dan presentasi. Hasil analisis data aktivitas siswa menunjukkan
bahwa masing-masing indikator aktivitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan
dari siklus I. Pada siklus I, aktivitas siswa secara klasikal berada pada kriteria aktif
dengan persentase 72,81% dan pada siklus II aktivitas siswa meningkat menjadi
85,34% dengan kriteria sangat aktif sehingga terjadi peningkatan sebesar 12,53%.
Selain aktivitas siswa, hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Pada
siklus I terdapat 26 siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 dan 12 siswa memperoleh nilai
< 75, sedangkan pada siklus II terdapat 32 siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 dan 6
siswa memperoleh nilai < 75. Secara klasikal, hasil belajar siswa pada siklus I berada
pada kategori cukup dengan persentase 68,42% dan pada siklus II hasil belajar siswa
meningkat menjadi 84,21% dengan kategori baik sehingga terjadi peningkatan
sebesar 15,79%. Berdasarkan uraian di atas, penggunaan model inkuiri terbimbing
dengan metode eksperimen dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA pokok bahasan
pesawat sederhana di kelas V A SDN Ajung 03 Jember karena dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa. | en_US |