dc.description.abstract | Padi merupakan bahan makanan pokok bangsa Indonesia. Upaya
peningkatan produksi pangan nasional padi terus dilakukan, namun masih
terganjal oleh berbagai kendala, salah satunya banjir akibat perubahan iklim.
Banjir mengakibatkan pencucian hara dan menyebar penyakit busuk batang.
Disamping itu, banjir dapat menyebabkan pencucian unsur hara terutama unsur Si;
padahal tanaman padi merupakan tanaman yang responsif terhadap unsur silikon.
Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang dosis pupuk silikon dalam
menekan kehilangan hasil padi pada kondisi tergenang berlebih dan terserang
penyakit busuk batang.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Mengetahui interaksi
antara penggenangan, penyakit dan dosis pupuk silikon terhadap hasil tanaman
padi (2) Mengetahui dosis optimal pupuk Si yang paling baik untuk mengurangi
kehilangan hasil akibat penggenangan berlebihan dan busuk batang.
Penelitian telah dilaksanakan di Lahan Percobaan, Lingkungan Perumnas
Patrang, Kelurahan Patrang, Jember pada Juni 2010 sampai dengan November
2012. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Split Split Plot yang terdiri
dari 3 faktor yaitu: dosis pupuk Si, penggenangan, busuk batang yang diulangan
sebanyak tiga kali. Faktor penggenangan meliputi: tanpa penggenangan (A0) dan
penggenangan berlebih (A1). Faktor penyakit meliputi tanpa penyakit (P0) dan
penyakit 50 ml suspensi/tan (P1). Sedangkan aplikasi pupuk silikon meliputi: 0 g/
7 kg media tanah (S0), 5 g/ 7 kg media tanah (S1), 10 g/ 7 kg media tanah (S2)
dan 15/ 7 kg media tanah (S3). Tiap 7 kg media masing-masing terdapat 2
tanaman. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh perlakuan, data dianalisis
dengan Standart Error of Mean (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi penggenangan, penyakit
dan pupuk silikon berpengaruh signifikan terhadap parameter kuantitatif dan
kualitatif. Dosis pupuk yang disarankan adalah 10 g/7 kg media terutama pada
kondisi tergenang berlebih dan/atau terserang penyakit busuk batang padi. | en_US |