Analisis Pendidikan dan Pelatihan terhadap Motivasi Berprestasi dan Peningkatan Kinerja Pegawai Penyuluh Agama Hindu pada Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Bali
Abstract
Kinerja seorang karyawan akan baik bila dia memiliki keahlian (skill) yang
tinggi, pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan, bersedia bekerja karena digaji
atau diberi upah sesuai dengan perjanjian (kompensasi), dan memiliki harapan masa
depan lebih baik (motivasi) (Suryadi Prawirosentono, 1993:3). Pelatihan mempunyai
konotasi menguasai keterampilan-keterampilan tertentu baik keterampilan fisik
maupun mental akademik yang diperlukan dalam profesi tertentu. Pelatihan, dengan
demikian dikaitkan dengan dunia kerja dan produktivitas, sedangkan pendidikan
berorientasi kepada pengembangan pribadi seseorang;
.Penyuluhan Agama Hindu adalah kegiatan untuk memberikan penerangan
ajaran agama Hindu dalam rangka pembinaan umat agar masyarakat memahami,
menghayati dan mengamalkan ajaran agama dalam kuantitas dan kualitas yang lebih
baik dari sebelumnya. Oleh karena itu melalui penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan wawasan,
kemampuan, keahlian dan kepribadian para pegawai penyuluh agama Hindu.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk menganalisis adanya peningkatan
motivasi berprestasi pada pegawai penyuluh agama Hindu setelah mengikuti program
pendidikan dan pelatihan di Balai Diklat Keagamaan Denpasar, (2) Untuk
menganalisis adanya peningkatan kinerja pegawai penyuluh agama Hindu setelah
mengikuti program pendidikan dan pelatihan di Balai Diklat Keagamaan Denpasar;
(3) Untuk menganalisis pengaruh motivasi berprestasi pada pegawai penyuluh agama
Hindu terhadap kinerjanya sebelum mengikuti program pendidikan dan pelatihan di
Balai Diklat Keagamaan Denpasar; dan (4) Untuk menganalisis pengaruh motivasi
berprestasi pada pegawai penyuluh agama Hindu terhadap kinerjanya setelah
mengikuti program pendidikan dan pelatihan di Balai Diklat Keagamaan Denpasar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Telah terbukti bahwa ada
peningkatan motivasi berprestasi yang signifikan pada pegawai penyuluh agama
Hindu setelah mengikuti program pendidikan dan pelatihan di Balai Diklat
Keagamaan Denpasar. Terjadi perubahan hal-hal yang mendorong pegawai penyuluh
agama Hindu untuk berprestasi lebih baik, (2) Program pendidikan dan pelatihan
terbukti tidak efektif terhadap peningkatan kinerja pegawai setelah mengikuti
program pendidikan dan pelatihan di Balai Diklat Keagamaan Denpasar; (3) Motivasi
berprestasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerjanya sebelum mengikuti
program pendidikan dan pelatihan di Balai Diklat Keagamaan Denpasar; dan (4)
motivasi berprestasi juga tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerjanya setelah
mengikuti program pendidikan dan pelatihan di Balai Diklat Keagamaan Denpasar.
Dengan demikian perlu dilakukan pengkajian tentang faktor-faktor apakah yang dapat
meningkatkan kinerja pegawai penyuluh agama Hindu selain program Pendidikan
dan Pelatihan.
Collections
- MT-Management [539]