AKTIVITAS AIR DAN TIPE SORPSI ISOTERMIS EDIBLE FILM DARI TEPUNG KORO PEDANG DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK TEH HIJAU PADA BERBAGAI SUHU EKSTRAKSI
Abstract
Edible film ialah salah satu pelapis makanan yang dapat digunakan untuk
melindungi produk dari kerusakan akibat faktor luar. Edible film berfungsi sebagai
barier terhadap transfer massa (misal kelembaban atau uap air, oksigen dan gas lain,
lemak dan zat terlarut) juga sebagai carrier dalam bahan makanan, untuk
memperbaiki penampakan pangan serta dapat digunakan untuk mempertahankan
kualitas pangan, melindungi pangan dari serangan mikroba. Komponen edible film
dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu hidrokoloid, lemak dan campuran keduanya
atau komposit. Koro pedang mengandung protein dan karbohidrat cukup tinggi
berturut-turut sebesar 21,7% dan 70,2%, sedangkan kandungan lemaknya rendah
yaitu 4,0%. Sehingga berpotensi sebagai bahan dasar pembuatan edible film. Fungsi
edible film dapat ditingkatkan dengan menambahkan bahan seperti antimikroba,
antioksidan, cita rasa, pewarna dan plasticizer. Antioksidan diperlukan untuk
melindungi bahan dari oksidasi, degradasi, dan pemudaran. Teh hijau mempunyai
kandungan polifenol yang cukup tinggi yang dapat berfungsi sebagai antioksidan
alami. Suhu ekstraksi teh hijau mempengaruhi jumlah dan jenis komponen yang
terekstrak. Semakin tinggi suhu ekstraksi akan meningkatkan kandungan polifenol
ekstrak teh hijau. Sehingga semakin tinggi suhu ekstraksi maka semakin tinggi pula
aktivitas antioksidan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu ekstraksi teh hijau
terhadap kadar air, dan aktivitas air (A
) edible film dari tepung koro pedang serta
mengetahui tipe sorpsi isotermis edible film dari tepung koro pedang yang dihasilkan.
w
Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu pembuatan tepung koro pedang
dan pembuatan edible film. Rancangan yang digunakan untuk parameter kadar air dan
aktivitas air adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yaitu suhu
ekstraksi dengan 3 level (suhu kamar, suhu 50
o
C, dan suhu 100
o
C). Sedangkan
untuk parameter sorpsi isotermis dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu ekstraksi teh hijau berpengaruh
terhadap kadar air dan aktivitas air edible film. Semakin tinggi suhu ekstraksi maka
semakin tinggi kadar air dan aktivitas air edible film. Tipe kurva sorpsi isotermis yang
dihasilkan adalah jenis adsorpsi.