dc.description.abstract | Ubi jalar merupakan salah satu umbi-umbian yang banyak terdapat di
Indonesia. Ubi jalar berpotensi untuk dibuat tepung karena kandungan karbohidrat
terutama pati yang tinggi, sehingga tepung ubi jalar memungkinkan sebagai bahan
dasar roti. Dengan demikian dapat mengurangi impor gandum yang semakin
meningkat setiap tahunnya. Tepung gandum digunakan dalam pembuatan roti karena
kandungan glutennya yang berperan untuk memerangkap dan menahan gas sehingga
terbentu struktur remah roti. Tepung ubi jalar tidak mengandung gluten, sehingga
apabila dibuat roti maka roti yang dihasilkan kurang mengembang dan struktur
remahnya tidak baik. Oleh karena itu perlu adanya penambahan bahan lain pengganti
gluten. Bahan pengganti gluten tersebut merupakan bahan pembentuk tekstur seperti,
CMC (Sodium Carboxymethyl Cellulose) dan karaginan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh macam dan jumlah
penambahan bahan pembentuk tekstur terhadap sifat-sifat roti tepung ubi jalar dan
untuk mengetahui macam dan jumlah penambahan bahan pembentuk tekstur yang
tepat sehingga dapat dihasilkan roti tepung ubi jalar dengan sifat-sifat yang baik dan
disukai.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan Hasil Pertanian pada bulan Januari 2006
sampai dengan April 2006. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dengan 2 faktor dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor A adalah macam bahan
pembentuk tekstur, yang terdiri dari 2 level yaitu CMC (A1) dan karaginan (A2).
Faktor B adalah jumlah penambahan bahan pembentuk tekstur, yang terdiri dari 4
level yaitu 0,5 %(B1), 0,75 %(B2), 1,00 %(B3) dan 1,25 %(B4). Parameter pengamatan meliputi kadar air, volume pengembangan, tekstur, warna, struktur
remah, sifat organoleptik (rasa, tekstur, warna, aroma dan keseluruhan) dan uji
efektifitas.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa macam bahan
pembentuk tekstur berpengaruh terhadap kadar air, volume pengembangan, tekstur
roti tepung ubi jalar dan tidak berpengaruh terhadap warna roti tepung ubi jalar.
Jumlah penambahan bahan pembentuk tekstur berpengaruh terhadap kadar air,
volume pengembangan, tekstur, dan warna roti tepung ubi jalar. Macam dan jumlah
penambahan bahan pembentuk tekstur berpengaruh terhadap tekstur dan kesukaan
warna, aroma, tekstur, rasa dan keseluruhan. Penambahan karaginan sebesar 1 %
(A2B3) menghasilkan roti tepung ubi jalar dengan sifat-sifat yang baik dan disukai.
Roti yang dihasilkan memiliki kadar air 51,95 %, volume pengembangan 241,67 ml,
nilai tekstur 104,09 g/10 mm, nilai warna (kecerahan) 46,63 dan skor kesukaan warna
3,8 (agak suka – suka), aroma 3,28 (agak suka – suka), tekstur 3,28 (agak suka –
suka), rasa 2,8 (tidak suka – agak suka), keseluruhan 3,24 (agak suka –suka). | en_US |