Show simple item record

dc.contributor.authorArie Wahyu Nurul Firdiana
dc.date.accessioned2014-01-28T00:43:50Z
dc.date.available2014-01-28T00:43:50Z
dc.date.issued2014-01-28
dc.identifier.nimNIM031710101043
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25849
dc.description.abstractSenyawa β-glukan berpotensi sebagai bahan pangan fungsional. β-Glukan mempunyai fungsi sebagai Biological Response Modifier (BRM) atau pembangkit sistem immunitas terhadap penyakit dan sebagai anti kanker. Epiglukan merupakan senyawa β-glukan yang diproduksi oleh jamur Epicoccum nigrum dengan ikatan β(1 →3;1→6)-glukosidik. Pada penelitian ini E. nigrum ditumbuhkan dalam Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) dimana kondisi lingkungan pertumbuhan mikroba dapat dikontrol. Permasalahan yang timbul yaitu belum diketahuinya pengaruh perbedaan kecepatan agitasi terhadap pertumbuhan kapang E. nigrum dalam memproduksi epiglukan dengan kondisi lingkungan yang terkontrol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi kecepatan agitasi terhadap biomassa dan produksi epiglukan oleh E. nigrum pada media molases menggunakan CSTR. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan mengendalikan satu faktor. Faktor yang dikendalikan yaitu variasi kecepatan agitasi (100, 300, dan 500 rpm) dengan media pertumbuhan molases brix 5. Penelitian ini dilakukan secara batch. Parameter-parameter yang diamati meliputi biomassa (mg/ml), diameter pellet (mm), epiglukan (mg/ml), dan kadar gula reduksi (%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapang E. nigrum yang ditumbuhkan dengan agitasi 100 rpm menghasilkan biomassa tertinggi yaitu sebesar 1,6511±0,2551 mg/ml dengan diameter pellet sebesar 3,53 mm sedangkan produksi epiglukan tertinggi terjadi pada agitasi 500 rpm sebesar 0,9740 mg/ml. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kecepatan agitasi berpengaruh terhadap biomassa dan produksi epiglukan oleh E. nigrum. Biomassa kapang E. nigrum mengalami penurunan seiring dengan semakin meningkatnya kecepatan agitasi, yang diduga terjadi akibat agitasi yang semakin meningkat menyebabkan stres fisik pada sel kapang sehingga sel kapang menjadi pecah dan komponen sel menjadi larut dalam media. Produksi epiglukan mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya kecepatan agitasi, yang diduga terjadi akibat kecepatan agitasi yang semakin meningkat menyebabkan lapisan polisakarida (lendir) di bagian luar dinding sel mudah terlepas dan larut dalam media.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031710101043;
dc.subjectKECEPATAN AGITASIen_US
dc.titlePENGARUH VARIASI KECEPATAN AGITASI TERHADAP PRODUKSI EPIGLUKAN OLEH Epicoccum nigrum PADA MEDIA MOLASESen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record