STUDI PEMBUATAN KOPI COKELAT INSTAN DENGAN VARIASI RASIO KOPI DAN AIR SERTA JUMLAH PENAMBAHAN BUBUK COKELAT
Abstract
Di Indonesia jumlah produksi kopi khususnya jenis Robusta cukup tinggi.
Namun perkembangan konsumsi kopi relatif lambat, sehingga konsumsi kopi selalu
berada dibawah produksi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu usaha untuk
meningkatkan konsumsi kopi dengan cara melakukan diversifikasi produk kopi, salah
satunya yaitu dalam bentuk kopi instan. Kopi instan merupakan hasil pengembangan
dari produk kopi bubuk yang telah ada. Kopi instan biasanya sudah dicampur dengan
gula dan beberapa bahan penambah citarasa lainnya. Salah satu komoditas hasil
pertanian yang mungkin dapat digunakan sebagai bahan penambah citarasa pada kopi
instan adalah bubuk cokelat (cocoa powder).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio kopi dan air serta
jumlah penambahan bubuk cokelat terhadap sifat fisiko kimia dan organoleptik. Serta
mengetahui rasio yang tepat antara kopi bubuk dan air serta jumlah penambahan
bubuk cokelat.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan
utama. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan variasi rasio kopi dan air
serta jumlah penambahan bubuk cokelat yang akan digunakan dalam penelitian
utama. Penelitian utama yaitu pembuatan kopi cokelat instan dengan variasi rasio
kopi dan air (1:3 ; 1:4 ; 1:5) serta jumlah penambahan bubuk cokelat (1%, 2%, 3%).
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dengan dua faktor dengan tiga kali pengulangan. Data yang diperoleh
dianalisis sidik ragamnya, dan jika terdapat pengaruh nyata maka dilakukan uji beda
dengan metode DMRT. Untuk menentukan perlakuan terbaik digunakan uji
efektifitas. Adapun parameter yang diamati meliputi sifat fisik (warna bubuk, seduhan, stabilitas kekeruhan), sifat kimia (kadar air, total padatan terlarut, kadar abu,
pH seduhan), dan organoleptik (kesukaan aroma, warna, rasa).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio kopi bubuk dan air berpengaruh
terhadap stabilitas kekeruhan, kadar air, kadar sari, kadar abu, dan keasaman (pH)
seduhan. Akan tetapi tidak berpengaruh terhadap warna bubuk, warna seduhan,
kesukaan aroma, warna dan rasa. Jumlah penambahan bubuk cokelat berpengaruh
terhadap stabilitas kekeruhan, kadar air, kadar sari, dan kadar abu. Namun tidak
berpengaruh terhadap warna bubuk, warna seduhan, keasaman (pH) seduhan,
kesukaan aroma, warna, dan rasa. Rasio kopi dan air, serta jumlah penambahan
bubuk cokelat berpengaruh terhadap kadar air, kadar sari, keasaman (pH) seduhan,
dan kesukaan aroma. Namun tidak berpengaruh terhadap warna bubuk, warna
seduhan, stabilitas kekeruhan, kadar abu, kesukaan warna, dan rasa. Kopi cokelat
instan dengan sifat-sifat yang baik dan disukai diperoleh pada perlakuan A
(rasio
kopi dan air sebesar 1:5, jumlah penambahan bubuk cokelat sebanyak 3%) yaitu
dengan nilai warna bubuk 47,78 ; nilai warna seduhan 38,33 ; stabilitas kekeruhan
sebesar 3,00 NTU (Nephelometrix Turbidity Unit) ; kadar air sebesar 1,71% ; total
padatan terlarut sebesar 77,00% ; kadar abu sebesar 5,36% ; pH seduhan sebesar 6,55
; kesukaan aroma, warna, dan rasa berturut-turut sebesar 2,88 ; 2,80 ; 2,92 (suka –
agak suka).