PERBEDAAN FIXING TIME PADA PROSESING FILM RADIOGRAFI ANTARA LARUTAN FIXER DALAM WADAH TERTUTUP DAN TERBUKA
Abstract
Pemeriksaan radiografi merupakan hal penting dalam menunjang praktek
Kedokteran Gigi sehari-hari. Gambaran radiograf yang baik adalah yang mampu
memberi informasi sebanyak-banyaknya untuk menentukan diagnosa secara tepat.
Radiograf yang berkualitas baik sangat ditentukan oleh proses pengolahan filmnya.
Salah satu proses yang penting dalam pengolahan film radiografi adalah
proses fixing. Metode penyimpanan larutan akan mempertahankan kualitas larutan
fixer sehingga fixing time tidak akan semakin lama. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui perbedaan fixing time antara larutan fixer dalam wadah tertutup
dan terbuka.
Penelitian ini merupakan penelitian jenis eksperimental laboratorium yang
dilakukan di Instalasi Radiologi RSGM Universitas Jember. Sebanyak 24 sampel
dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok film radiografi yang dilakukan proses
fixing pada larutan fixer yang dibiarkan dalam wadah terbuka selama 15 hari (FA),
kelompok film radiografi yang dilakukan proses fixing pada larutan fixer yang
dibiarkan dalam wadah terbuka selama 30 hari (FB), dan kelompok film radiografi
yang dilakukan proses fixing pada larutan fixer yang tertutup dalam wadahnya (FC).
Semua sampel penelitian dilakukan eksposi dengan menggunakan indikator-indikator
radiografi yang sama menggunakan unit sinar X merk Panpas. Obyek penyinaran
dalam penelitian ini adalah elemen gigi premolar pertama rahang atas, molar pertama
rahang atas, dan molar pertama rahang bawah yang ditanam dalam balok malam
merah. Tahap developing dilakukan dengan metode visual dan dilanjutkan dengan
rinsing. Proses fixing dilakukan secara manual dan diakhiri jika timbul gambaran
vii
permanen yang jelas pada permukaan film radiografi. Fixing time yang diperlukan
dicatat. Data yang diperoleh dilakukan uji statistik Kruskall-Wallis dan uji MannWhitney.
Hasil penelitian menunjukkan kelompok FC (larutan fixer dalam wadah
tertutup) memiliki nilai rata-rata fixing time tercepat dibandingkan kelompok FA dan
kelompok FB. Rata-rata nilai fixing time paling lama dimiliki oleh kelompok FB
(larutan fixer yang terbuka 30 hari). Kelompok FA (larutan fixer yang terbuka 15
hari) memiliki nilai rata-rata fixing time di antara kelompok FB dan kelompok FC.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna terhadap rerata fixing
time pada semua kelompok perlakuan (α<0,05).
Kesimpulan hasil penelitian adalah terdapat perbedaan fixing time dalam
prosesing film radiografi dengan menggunakan larutan fixer dalam wadah tertutup
dan terbuka.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]