Show simple item record

dc.contributor.authorAbdul Munim Zainul M.
dc.date.accessioned2014-01-24T13:44:07Z
dc.date.available2014-01-24T13:44:07Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.nimNIM061510101167
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23706
dc.description.abstractTanaman kakao tergolong dalam tanaman tahunan. Pertumbuhan yang optimal sejak awal dapat berpengaruh sangat besar terhadap pertumbuhan selanjutnya. Selain pertumbuhan, kemampuan berproduksipun juga dipengaruhi oleh pertumbuhan awal ini (tanaman muda). Dengan begitu besarnya pengaruh yang diberikan oleh bibit ini maka perkebunan-perkebunan besar dalam memilih bibit melakukannya dengan sangat selektif dan berhati-hati karena bibit unggul merupakan investasi awal dalam dunia usaha perkebunan kakao yang menentukan besar kecilnya hasil produksi yang akan diperoleh. Ada banyak cara untuk membuat bibit yang unggul. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan teknik okulasi hipokotil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi teh kompos berbahan dasar kulit kopi dan air kelapa yang optimal untuk meningkatkan keberhasilan okulasi hipokotil bibit kakao, mengetahui frekuensi pemberian teh kompos yang tepat, dan mengetahui pemberian teh kompos yang paling tepat yang dapat meningkatkan keberhasilan okulasi hipokotil dan pertumbuhan bibit kakao. Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan 3 kali ulangan. Dalam percobaan ini terdapat dua faktor: (1) konsentrasi teh kompos yang meliputi 4 level, K0 : 0%, K1 : 5%, K2 : 10%, dan K3 : 15%, (2) frekuensi pemberian teh kompos dengan 3 jenis perlakuan, F1 : 1 minggu, F2 : (2 minggu), dan F3 (3 minggu). Percobaan dilaksanakan di PTPN XII Kebun Kendemg Lembu Afdeling Pager Gunung yang berada di Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi dengan ketinggian ± 350 m dpl, suhu maksimal 340C dan suhu minimal 220C. Waktu pelaksanaannya mulai tanggal 15 Desember 2009 sampai dengan 15 April 2010. Dalam percobaan ini diketahui bahwa aplikasi perlakuan teh kompos pada berbagai konsentrasi cenderung bisa meningkatkan keberhasilan okulasi hipokotil dan pertumbuhan bibit kakao, aplikasi 1 minggu sekali merupakan frekuensi pemberian teh kompos yang optimal untuk meningkatkan keberhasilan okulasi hipokotil dan pertumbuhan bibit kakao, dan kombinasi perlakuan antara konsentrasi teh kompos dan frekuensi aplikasi cenderung bisa meningkatkan keberhasilan okulasi hipokotil dan pertumbuhan bibit kakao.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061510101167;
dc.subjectTeh Kompos Berbahan Dasar Limbah Kulit Kopi dan Air Kelapaen_US
dc.titlePEMANFAATAN TEH KOMPOS BERBAHAN DASAR LIMBAH KULIT KOPI DAN AIR KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KEBERHASILAN OKULASI HIPOKOTIL DAN PERTUMBUHAN BIBIT KAKAOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record