Show simple item record

dc.contributor.authorSETIA, Abadi Darma
dc.date.accessioned2013-12-02T07:00:43Z
dc.date.available2013-12-02T07:00:43Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nim081510501097
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2366
dc.description.abstractBiji kedelai diketahui memiliki kandungan protein tinggi untuk dikonsumsi. Tanaman kedelai selain bersimbiosis dengan Rhizobium juga dapat berasosiasi non-simbiotik dengan bakteri fotosintetik Synechococcus sp. Bakteri ini dapat menjadi biofertilizer bagi tanaman bahkan dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan bakteri ini masih dapat menyumbang unsur hara N dari hasil fiksasi N2 di udara. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kandungan protein biji serta produksi tanaman kedelai yang berasosiasi dengan bakteri fotosintetik Synechococcus sp. pada berbagai dosis bokashi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang peluang bakteri fotosintetik Synechococcus sp. strain Situbondo sebagai aplikasi bioteknologi dalam produksi kedelai. Penelitian ini dilaksanakan di Agrotechnopark Universitas Jember. Penelitian dimulai pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2012. Bahan utama yang digunakan adalah kedelai varietas Baluran dan bakteri fotosintetik Synechococcus sp. Strain Situbondo. Penelitian ini menggunakan Split Plot dengan dua faktor yaitu faktor bakteri dan faktor bokashi. Pengambilan data dilakuakan pada pada fase pertumbuhan yang berbeda yaitu pada umur tanaman 35 HST (hari setelah tanam), umur tanaman 41 HST, dan setelah panen. Parameter pengamatan meliputi Kandungan protein biji (%), N-total jaringan daun (%), Kandungan klorofil ( µmol m -2 ), Tinggi tanaman (cm), Berat biji per-tanaman (gram), Jumlah biji per-tanaman, Berat kering 100 biji (gram), Daya hantar stomata (mmol H 2 O m -2 s -1 ). Nilai rerata masing-masing perlakuan setiap parameter dibandingkan dengan menggunakan Standard Error of the Mean (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Asosiasi Synechococcus sp. pada tanaman kedelai (Glicine max L. Merrill) cenderung meningkatkan berat biji pertanaman sebesar 34,61% dan protein biji sebesar 1,9% hanya pada dosis 0 kg/ha bokashi, namun pengaruh Synechococcus sp. tidak nyata seiring dengan meningkatnya dosis bokashi. (2) Dosis bokashi cenderung meningkatkan kandungan protein biji serta berat biji per-tanaman.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081510501097
dc.subjectBAKTERI SYNECHOCOCCUS SP., PROTEIN BIJI DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX L. MERRILL)en_US
dc.titlePengaruh Asosiasi Bakteri Synechococcus Sp. terhadap Protein Biji dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merrill) pada Berbagai Dosis Bokashien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record