dc.description.abstract | Rantai pasok tepung terigu merupakan proses pendistribusian dari awal hingga
akhir tepung terigu yang diperoleh IKM berbasis tepung terigu untuk diolah menjadi
produk yang diinginkan masyarakat. Rantai pasok tepung terigu di Kabupaten Jember
dimulai dari distributor, sub distributor, retail dan IKM berbasis tepung terigu.
Jumlah IKM berbasis tepung terigu di Kabupaten Jember yang semakin meningkat,
sedangkan IKM harus mampu berdaya saing agar mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat akan produk berbasis tepung terigu. Oleh karena itu, untuk meningkatkan
daya saing IKM berbasis tepung terigu perlu dilakukan formulasi strategi rantai pasok
tepung terigu dengan menggunakan metode SWOT dan AHP. Tujuan dari penelitian
ini yaitu menganalisis sistem rantai pasok tepung terigu mulai dari distributor, sub
distributor, retail dan IKM berbasis tepung terigu.selain itu juga untuk menganalisis
kekuatan dan kelemahan dalam rantai pasok tersebut dan merumuskan strategi rantai
pasok tepung terigu untuk meningkatkan daya saing IKM berbasis tepung terigu di
Kabupaten Jember.
Tahapan penelitian menggunakan metode observasi dan wawancara dengan
narasumber dan responden ahli baik dari pihak terkait ataupun pihak yang tidak
terkait. Pihak terkait meliputi pelaku didalam rantai pasok tepung terigu antara lain
distributor, sub distributor, retail dan IKM berbasis tepung terigu. Pihak tidak terkait
meliputi Dinas perindustrian dan perdagangan di Kabupaten Jember, Perguruan
Tinggi dan penyalur tepung terigu ke Kabupaten Jember. Metode analisis data yang
digunakan adalah analisis SWOT dengan menganalisis faktor internal yang terdiri
dari kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal yang terdiri dari peluang dan
ancaman, sehingga diperoleh beberapa alternatif strategi. Metode AHP dengan
ix
menganalisis faktor, pelaku, tujuan serta alternatif strategi yang berpengaruh terhadap
fokus dengan menggunakan perbandingan berpasangan.
Berdasarkan hasil analisis SWOT didapatkan 5 alternatif strategi antara lain
meningkatkan produktivitas IKM, fasilitas oleh pemerintah, diversifikasi produk,
Penguatan aspek finansial, meningkatkan kemitraan antar pelaku rantai pasok.
Selanjutnya kelima alternatif strategi dilakukan analisis dengan menggunakan metode
Analitical Hierarchy Process (AHP), sehingga dapat diketahui prioritas masingmasing
alternatif strategi. Prioritas yang dihasilkan dari metode AHP secara berturutturut
antara lain peningkatan produktivitas IKM, penguatan aspek finansial,
meningkatkan kemitraan antar pelaku rantai pasok, fasilitas oleh pemerintah dan
diversifikasi produk. Metode AHP dapat memformulasikan strategi rantai pasok
tepung terigu untuk meningkatkan daya saing IKM berbasis tepung terigu.
Alternatif-alternatif strategi yang telah dihasilkan, apabila dilakukan secara
berurutan sesuai dengan prioritasnya akan mendapatkan formulasi strategi rantai
pasok yang baik untuk peningkatan daya saing IKM berbasis tepung terigu. Dengan
formulasi strategi tersebut, IKM mampu mengatasi permasalahan yang terjadi yaitu
fluktuasi harga dan kesinambungan bahan baku dengan harga yang terjangkau.
Formulasi strategi rantai pasok tepung terigu ini dapat sebagai masukan kepada
pemerintah, perbankan dan pelaku-pelaku rantai pasok untuk diaplikasikan sebagai
peningkatan daya saing IKM berbasis tepung terigu. | en_US |