Show simple item record

dc.contributor.authorLutfi Desiyanti
dc.date.accessioned2014-01-23T00:25:19Z
dc.date.available2014-01-23T00:25:19Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM050210101222
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21527
dc.description.abstractPenelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment yang bermaksud untuk mengkaji perbandingan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif dengan open-ended problem dan pembelajaran kooperatif tanpa open-ended problem sub pokok bahasan keliling dan luas bangun segiempat. Populasi penelitiannya yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 4 Jember tahun ajaran 2009/2010. Sedangkan sampel penelitiannya yaitu kelas VIIC sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIB sebagai kelas kontrol. Data utama dalam penelitian ini berupa nilai tes kemampuan pemecahan masalah siswa di kelas eksperimen dan di kelas kontrol. Hasil analisa data utama dilakukan dengan uji hipotesis penelitian. Uji hipotesis penelitian dilakukan menggunakan program SPSS 12.0 For Windows dengan teknik independent samples t-test. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh nilai t t tabel hitung sebesar 4,948. Nilai dengan uji dua pihak diperoleh sebesar 1,994. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusannya maka diputuskan untuk menolak H yaitu terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif dengan open-ended problem dan siswa yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif tanpa open-ended problem. Nilai t 0 dengan uji satu pihak kanan diperoleh sebesar 1,667. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusannya maka diputuskan untuk menolak H0 tabel yaitu kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif dengan open-ended problem lebih baik dibandingkan siswa yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif tanpa open-ended problem. Keputusan dari hasil uji hipotesis tersebut didukung oleh hasil analisa data pendukung yaitu hasil observasi dan hasil wawancara. Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa di kelas eksperimen lebih aktif dibandingkan siswa di kelas kontrol. Hasil wawancara juga menunjukkan adanya respon positif baik dari guru bidang studi matematika kelas VII maupun dari siswa. Kemampuan pemecahan masalah siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan siswa di kelas kontrol. Hal ini disebabkan siswa di kelas eksperimen sudah terbiasa dengan open-ended problem yang diberikan pada setiap pertemuan. Open-ended problem ini menuntut siswa di kelas eksperimen lebih kreatif dalam melakukan pemecahan masalah sehingga kemampuan berpikir kreatif siswa dalam melakukan pemecahan masalah mengalami peningkatan. Hal ini memungkinkan siswa di kelas eksperimen tidak begitu banyak mengalami kesulitan untuk mengerjakan masalah tertutup yang terbiasa dikerjakan oleh siswa di kelas kontrol. Dengan demikian kesimpulan dari penelitian ini adalah : (1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif dengan open-ended problem dan siswa yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif tanpa open-ended problem; (2) kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif dengan open-ended problem lebih baik dibandingkan siswa yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif tanpa open-ended problem.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries050210101222;
dc.subjectOPEN-ENDED PROBLEMen_US
dc.titlePERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN OPEN-ENDED PROBLEM DAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TANPA OPEN-ENDED PROBLEM SUB POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS BANGUN SEGIEMPAT KELAS VII SMP NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2009/2010en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record