“Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik Pokok Bahasan Volume Kubus dan Balok Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Genteng Kabupaten Banyuwangi Tahun Ajaran 2010/2011”
Abstract
Penerapan pembelajaran matematika realistik adalah pembelajaran yang
menggunakan pendekatan dengan memanfaatkan realitas (segala sesuatu yang
dapat diamati atau dapat dipahami lewat membayangkan). Menurut Mohammad
Asikin (2004) pembelajaran matematika realistik dimaknai sebagai pembelajaran
yang didasarkan pada prinsip dan karakteristik RME. Oleh karena itu, istilah
RME selanjutnya dinyatakan sebagai pembelajaran matematika realistik.
Keunggulan yang dimiliki RME yaitu adanya keseimbangan antara matematisasi
horisontal dan matematisasi vertikal. Karakteristik RME adalah menggunakan
masalah kontekstual, model, kontribusi siswa, interaktivitas, terintegrasi dengan
topik lainnya. Dan menurut Hobri (2008:161-163) langkah-langkah pembelajaran
matematika dengan pendekatan matematika realistik yang diadaptasi dari Fauzi
(2001:13) adalah memahami masalah kontekstual, menjelaskan masalah
kontekstual, menyelesaikan masalah kontekstual, membandingkan dan
mendiskusikan jawaban siswa, dan menyimpulkan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui : (1) penerapan dan temuan pembelajaran matematika realistik;
(2) aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran matematika realistik; (3)
ketuntasan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika
realistik.
Pengambilan data pada penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2
Genteng-Banyuwangi dengan subjek penelitian siswa kelas V tahun ajaran
2010/2011 yang dimulai tanggal 22 November 2010 sampai dengan 9 Desember
2010. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi,
dan tes. Data yang dikumpulkan berupa aktivitas guru dan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung dan tes akhir siswa pada siklus I dan siklus II serta
ix
hasil wawancara dengan guru bidang studi dan siswa. Siklus II diadakan untuk
meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta memperbaiki hasil belajar siswa pada
pembelajaran siklus I.
Pada siklus I persentase aktivitas guru mencapai 83,30% dan siklus II
mencapai 92,60%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dari siklus I
ke siklus II. Sedangkan persentase aktivitas siswa secara klasikal yang meliputi
aktivitas : matematisasi konseptual, menggunakan model, interaksi, dan kontribusi
siswa pada siklus I sebesar 80,80% dan siklus II sebesar 88,73%. Hal ini juga
menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan dari siklus I ke siklus II.
Analisis hasil tes akhir pada siklus I diperoleh ketuntasan hasil belajar sebesar
80,80% dengan sembilan siswa yang tidak tuntas, sedangkan pada siklus II
persentase ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebesar 86,27% dengan tujuh
siswa yang tidak tuntas belajarnya. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran
matematika realistik dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.